REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pascagempa 5,6 SR, Senin (16/1) malam, situasi dan kondisi di Kota Medan dilaporkan sudah terkendali saat ini. Jalanan yang sempat ramai oleh warga yang berhamburan ke luar telah kembali lengang.
"Kondisi Medan hingga saat ini sudah aman dan terkendali," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan Hannalore Simanjuntak.
Hannalore mengatakan, kepanikan memang sempat terjadi saat gempa, khususnya bagi warga yang sedang berada di dalam gedung dan merupakan tempat keramaian, seperti mal dan hotel. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Medan pun, menurutnya, pascagempa langsung diturunkan untuk memantau dampak gempa tersebut di wilayah Medan.
"TRC berhasil mengumpulkan beberapa dokumentasi di beberapa titik kumpul dan dampak kerusakan serta hal lainnya di Medan. Nanti akan disampaikan lebih lanjut," ujar dia.
Meski sempat panik, aktivitas warga kota Medan telah normal saat ini. Lalu lintas yang sempat padat juga sudah kembali lancar. Berbagai kerusakan yang terjadi akibat gempa pun langsung diperbaiki.
"Kaca yang pecah di mal Focal Point, Ring Road, juga sudah diperbaiki," kata Komandan TRC BPBD Medan, M Yunus.
Untuk diketahui, gempa mengguncang wilayah Sumut beberapa kali hari ini. Setidaknya, ada tiga kali gempa yang dirasakan warga. Gempa pertama terjadi pada pukul 19.13 WIB dengan kekuatan 3.9 SR. Pusat gempa berada di 23 km Barat Daya Kabupaten Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.
Gempa kedua terjadi cukup kuat dengan magnitude 5.6 SR pada pukul 19.42 WIB. BMKG mencatat, pusat gempa berada di 28 km Barat Daya Deli Serdang dengan kedalaman 10 km. Sementara gempa ketiga dengan kekuatan 2.3 SR terjadi pada pukul 19.58 WIB. Pusat gempa berada di 28 km Timur Laut Kabupaten Karo dengan kedalaman 10 km. Ketiga gempa ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Selain di Medan, gempa juga terasa di Kota Binjai, Karo, Langkat, Asahan, dan beberapa daerah lain di Sumut.