Selasa 17 Jan 2017 00:14 WIB

Konjen RI Dukung Rumah Yatim Bantu Anak Yatim Suriah

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, Turki, Herry Sudrajat bersama relawan rumah Yatim, Abdurahman, di Istanbul, Turki.
Foto: Dok. Rumah Yatim
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, Turki, Herry Sudrajat bersama relawan rumah Yatim, Abdurahman, di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, Turki, Herry Sudrajat mengapresiasi upaya Rumah Yatim memberikan bantuan kepada anak yatim dari pengungsi Suriah di perbatasan Turki. Menurutnya, apa yang dilakukan Rumah Yatim menunjukan Indonesia peduli dengan persoalan kemanusiaan di dunia.

Relawan Rumah Yatim, Abdurahman mengatakan, pihak konsulat pun mendukung dan mendorong Rumah Yatim memberikan bantuan jangka panjang. "Beliau juga menyampaikan harapannya, agar Rumah Yatim mewakili bangsa Indonesia yang memberikan perhatian khusus kepada anak Yatim," kata Abdurahman dalam sambung telepon dari Istanbul, Turki, Selasa (17/1).

Konsulat, kata dia, juga menyarankan Rumah Yatim agar membuat program dan bangunan monumental di perbatasan Suriah-Turki. Hal tersebut dimaksudkan agar mencerminkan kepedulian bangsa Indonesia terhadap persoalan kemanusiaan secara global di dunia.

Sebelumnya, relawan Rumah Yatim, Abdurahman mengatakan, tim relawan Rumah Yatim berangkat ke Istanbul, Turki, untuk mengirimkan bantuan kepada anak yatim dari pengungsi Suriah. Tim relawan pada Senin (16/1) sudah tiba di Istambul dan sempat mengunjungi beberapa tempat bersejarah seperti Masjid Biru, sebelum akhirnya bertandang ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istambul.  Dengan pihak KJRI Istambul, agenda relawan Rumah Yatim memberikan bantuan kepada anak-anak yatim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement