Selasa 17 Jan 2017 08:59 WIB

Barang Bantuan Australia ke Negara Pasifik Dianggap Mubazir

Red: Ani Nursalikah
Penyalur bantuan telah keluarkan himbauan bagi warga Australia untuk tidak mendonasikan barang yang dibutuhkan bagi korban bencana.
Foto: ABC
Penyalur bantuan telah keluarkan himbauan bagi warga Australia untuk tidak mendonasikan barang yang dibutuhkan bagi korban bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah laporan yang dikeluarkan Palang Merah Australia menyebutkan barang-barang sumbangan yang diberikan Australia ke negara-negara yang alami bencana di Pasifik dianggap tidak membantu. Alasannya karena barang-barang ini tidak masuk dalam permintaan.

Sejumlah agen penyalur bantuan telah mengeluarkan imbauan tegas bagi warga Australia yang hendak menyumbangkan barang-barangnya ke daerah bencana. Mereka diminta untuk tidak memberikan barang yang tidak diminta, karena kemungkinan besar akan berakhir di tempat pembuangan sampah akhir (TPA).

Mereka mengatakan cara terbaik untuk membantu orang-orang di kawasan bencana adalah mengirimkan uang. Laporan ini adalah bagian pertama dari penelitian yang melihat seberapa banyak kerugian atau uang yang dikeluarkan akibat membuat barang-barang yang tidak diinginkan oleh warga Australia, meski mereka memiliki niat yang baik.

Joanna Pradela, kepala kebijakan dan advokasi dari yayasan Australian Council for International Development (ACFID), mengatakan Australia sangat murah hati setiap kali bencana terjadi. "Mereka sering ingin membantu masyarakat yang terdampak dengan cara apa pun yang mereka bisa," katanya.