Selasa 17 Jan 2017 12:28 WIB

Ini Cara Agus-Sylvi Antisipasi Kecurangan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Paslon Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saat mengikuti debat publik perdana di Jakarta, Jumat (13/1) malam
Foto: Republika/Prayogi
Paslon Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saat mengikuti debat publik perdana di Jakarta, Jumat (13/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menyiapkan aplikasi berbasis IT untuk mengantisipasi kecurangan dalam Pilkada DKI Jakarta.

Terlebih, menurut hampir semua lembaga survey, pasangan Agus-Sylvi elektabilitasnya tertinggi dan kemungkinannya bisa lolos putaran kedua atau bahkan bisa memenang satu putaran.

"Dalam rangka menjaga suara Agus-Sylvi dan untuk melawan kemungkinan kecurangan, maka Agus-Sylvi menyiapkan sebuah aplikasi berbasis IT," kata juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Imelda Sari dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/1).

Aplikasi berbasis IT tersebut, bisa didownload dan diinstal di smartphone android. Meski begitu, aplikasi tersebut baru akan dilaunching pada 21 Januari 2017. Aplikasi yang disiapkan tidak hanya bisa digunakan oleh relawan pendukung saja, tapi simpatisan, pendukung dan publik umum dapat menggunakannya.

Adapan tujuan sahabat relawan dan pendukung serta simpatisan dan seluruh warga DKI menggunakan aplikasi adalah agar mereka bisa melaporkan praktek kecurangan sebelum pencoblosan dan saat pencoblosan. Pelapor tidak perlu takut karena identitasnya akan dirahasiakan.

"Semua yang menginstal dan menggunakan aplikasi ini bisa membantu para saksi di TPS untuk sama-sama memfoto dan mengupload melalu aplikasi ini dalam rangka mencegah kecurangan sesudah pencoblosan," ucap Imelda.

Aplikasi tersebut juga akan menambah informasi hasil penghitungan suara berupa upload foto data C1 selain yang akan di lakukan 13 ribu saksi di dalam TPS dan ribuan saksi di luar TPS. Aplikasi itu juga nantinya bisa menjadi data pembanding realtime data C1 yang diupload KPU pada websitenya yang akan diakomodasi dalam aplikasi informasi data itu.

Nantinya, jika relawan atau publik serta para saksi sudah mendownload, maka bisa berinteraksi dan mengikuti arahan dari pusat komando interaktif yang sudah ditunjuk oleh Paslon dan ketua Tim Pemenangan.

"Semakin banyak publik dan relawan terlibat mencegah kecurangan dan melaporkan data C1, akan semakin menunjukkan adanya tingkat partisipasi aktif yang kongkret untuk mendorong kemanangan AHY-Sylvi secara jurdil," terang Imelda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement