REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil jajak pendapat terbarunya terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Menurut survei itu, pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berpotensi tersingkir di putaran pertama.
"Jika Pilkada DKI dilakukan hari ini, Anies-Sandi akan terlempar di putaran pertama," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/1).
Hasil survei lembaganya menunjukkan, elektabilitas pasangan calon nomor urut satu Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi) masih memimpin dengan perolehan dukungan sebesar 36,7 persen suara pemilih. Disusul pasangan kandidat nomor dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dengan 32,6 persen suara. Posisi buncit ditempati pasangan Anies-Sandi dengan dukungan 21,4 persen suara. Sementara pemilih yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihannya sebanyak 9,3 persen.
"Kalaupun elektabilitas Anies-Sandi yang 21,4 persen itu ditambah dengan semua suara kelompok pemilih belum menentukan pilihannya sebanyak 9,3 persen itu, hasilnya adalah 30,7 persen. Angka itu masih tak cukup untuk membantu mereka lolos ke putaran lanjutan Pilkada DKI, karena syarat dukungan suara minimal bagi paslon melaju ke putaran kedua adalah 33,3 persen," kata Ardian.
Dia mengatakan, peluang pasangan Anies-Sandi tersingkir di putaran pertama Pilkada DKI juga bisa dibaca dari jejak data survei LSI Denny JA sejak November 2016. Pada waktu itu, elektabilitas pasangan calon yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berada di posisi terendah dibandingkan dua pasangan lainnya, yaitu sebesar 20 persen.
Pada Desember 2016 tingkat keterpilihan Anies-Sandi sempat naik sedikit menjadi 23,6 persen, namun masih tetap terendah dibandingkan dua pesaing mereka. "Elektabilitas Anies-Sandi cenderung stagnan dan bahkan turun. Temuan ini semakin menguatkan kesimpulan kami bahwa pasangan nomor urut tiga ini berpeluang tersingkir di putaran pertama," katanya.
Tidak hanya LSI Denny JA, kata Ardian, berbagai hasil jajak pendapat dari sejumlah lembaga survei lainnya seperti Poltracking, Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Litbang Kompas pada periode November-Desember 2016 pun menunjukkan temuan serupa. Keempat lembaga itu juga menempatkan Anies-Sandi di posisi paling buncit.
Survei LSI Denny JA kali ini digelar pada 5-11 Januari 2017 dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara tatap muka kepada setiap responden. Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 880 orang yang dipilih melalui metode multistage random sampling. Adapun margin of error atau tingkat kesalahan hasil survei ini sekitar sebesar 3,4 persen.
"Yang perlu dicatat, survei kami ini belum merekam dinamika suara masing-masing kandidat pascadebat publik yang digelar KPU DKI pada 13 Januari lalu," kata Ardian menjelaskan.