Selasa 17 Jan 2017 16:12 WIB

Diserang Hama, Petani Karawang Tanam Tambal Sulam

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Hama wereng
Foto: Andika Betha/Antara
Hama wereng

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah petani Kabupaten Karawang, terpaksa menanam ulang padi mereka yang diserang hama. Tanam ulang tersebut, dengan menggunakan konsep tambal sulam. Sebab, bila menggunakan bibit padi baru maka biaya yang dikeluarkan petani bisa membengkak.

Damo (47 tahun) petani asal Kampung Tegal Tanjung, Kelurahan Karang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat, mengatakan, sejak diserang hama sebulan yang lalu, petani di golongan air satu mulai melakukan tanam ulang. Sebab, padi yang masih muda tersebut, rusak oleh hama. Jika tidak ditanam lagi, maka hasil produksi petani bisa menurun. "Tanam ulangnya dengan cara tambal sulam," ujar Damo, kepada Republika.co.id, Selasa (17/1).

Maksud tanam dengan konsep tambal sulam, Damo mengatakan yaitu petani menanam ulang bukan dengan bibit baru. Melainkan, mengambil dari anakan padi yang sudah ditanam. Jadi, anakan dalam rumpunnya dikurangi. Misalnhya, dalam satu rumpun terdiri atas 12 anakan, maka di ambil dua atau tiga anakan.

Dengan begitu, maka bisa dipastikan hasil panen musim rendeng ini akan berkurang. Sebab, anakan dalam rumpunnya berkurang. Akan tetapi, dia mengatakan cara ini jauh lebih baik daripada petani harus tanam dari nol lagi. "Kalau beli bibit lagi, biayanya sangat tinggi," ujarnya.

Menurut Damo, serangan hama di wilayahnya ini sangat sporadis. Hama yang menyerangnya yakni wereng. Namun, sekarang ini ada hama lainnya yang merusak padi, yaitu ulat grayak. Namun, kerusakan akibat hama ulat ini tak terlalu parah dibanding dengan wereng.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Kadarisman, mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pendataan areal sawah yang diserang hama. Ternyata, selain tiga hama yang sudah populer di kalangan petani, ada hama baru yaitu ulat grayak.

"Biasanya, hama yang menyerang itu, wereng, tikus dan penggerek batang. Namun sekarang ada hama ulat grayak," ujarnya.

Menurut Kadarisman, pada musim rendeng ini luasan tanam di wilayah Karawang ditargetkan mencapai 96 ribu hektare. Saat ini, yang sudah tanam sekitar 40 persennya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement