Selasa 17 Jan 2017 19:50 WIB

Habib Rizieq: Jangan Saya Didorong Laporkan Megawati

Rep: Fauzih Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua DPR Fachri Hamzah (kanan) berbincang dengan Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ketika melakukan audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wakil Ketua DPR Fachri Hamzah (kanan) berbincang dengan Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ketika melakukan audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA --- Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab urung melaporkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ke kepolisian atas pidato yang dianggap melecehkan agama. Rizieq justru meminta agar persoalan tersebut diselesaikan melalui jalur dialog.

"Saya sampaikan di dalam ruang Komisi III, janganlah kita mencoba saling lapor, kalau saling lapor ini bisa mengantarkan kepada konflik horizontal," kata Rizieq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).

Rizieq pun meminta jangan ada pihak dari PDI Perjuangan justru mendorong ia untuk melaporkan Megawati ke kepolisian terkait pernyataan tersebut.

"Tadi saya sampaikan kepada perwakilan PDIP, jangan saya didorong-dorong untuk melaporkan ibu Megawati. Tapi alangkah baiknya itu didialogkan secara kekeluargaan," kata Rizieq.

Menurutnya, dengan jalur dialog dapat menyelesaikan persoalan yang dipolemikkan bisa lebih jelas. Hal ini membuat persoalan bisa segera selesai.

Rizieq mengungkap, pihaknya siap meminta maaf jika memang terjadi kesalahpahaman dari pidato tersebut

"Tapi kalau andai kata Bu Mega yang salah ucap, harus ada klarifikasi. Kan bagus begitu. Kalau saya didorong untuk melapor, saya bisa melaporkan, tapi saya menahan diri," kata Rizieq.

Namun demikian, Rizieq sendiri bersikukuh tidak salah memahami pernyataan pidato Megawati yang dianggapnya menistakan agama. Hal ini setelah ia melihat video secara utuh dan berulang-ulang.

Baca juga, Habib Rizieq Dilaporkan Atas Pernyataan Dua Tahun Lalu.

"Saya sudah tontotn itu pidato ibu Megawati secara utuh, 10 kali saya ulang dan saya menyimpulkan itu penistaan kepada agama, dan suku bangsa. Kalau kami mau melapor, bisa. Hanya sampai saat ini kami menahan diri supaya polisi bisa memediasi," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement