Selasa 17 Jan 2017 20:12 WIB

Hampir 50 Pabrik di Tianjin Produksi 'Bumbu Palsu'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Makanan Cina (ilustrasi).
Foto: Allwomenstalk
Makanan Cina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Otoritas Cina menyelidiki hampir 50 pabrik yang diduga memproduksi saus dan bumbu palsu, Selasa (17/1). Tindakan ini menyusul laporan Beijing News yang menjelaskan operasi ilegal tersebut di kota Tianjin.

Pabrik-pabrik ini menggunakan bahan-bahan yang tidak baik dikonsumsi manusia. Seperti penggunaan garam industri untuk bahan saus kedelai dan vinegar.

Produk-produk itu diberi label merk terkenal termasuk Maggi, Knorr dan Nestle. Bumbu-bumbu palsu ini termasuk bumbu rempah dan kaldu ayam. Bahan ini sangat sering digunakan dalam masakan Cina dan digunakan meluas di Asia.

Seperti dikutip BBC, Cina sudah sering punya skandal makanan beragam dalam beberapa tahun terakhir. Seperti susu bubuk bayi yang tercemar dan menewaskan enam bayi pada 2008 dan membuat lebih dari 300 ribu anak sakit.

China Food and Drug Administration (CFDA) dalam pernyataannya mengatakan telah mengirim tim ke Tianjin untuk menyelidiki klaim itu.

Laporan Beijing News mengatakan manufaktur bumbu makanan palsu telah berkembang tanpa pemeriksaan selama lebih dari 10 tahun di kota Duliu dekat Tianjin.

Hampir 50 pabrik kecil beroperasi di area penduduk. Mereka membuat bumbu palsu dengan nilai hampir 100 juta yuan atau 14,5 juta dolar AS per tahun.

Video dan foto-foto dari lokasi pabrik menunjukkan pembuatan dan pengemasan dilakukan di lingkungan kotor dan peralatan rumahan. Seperti drum plastik dan selang kebun biasa.

Baca juga,  Pabrik di Cina Hentikan Produksi karena Polusi Memburuk.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement