REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satpol PP Kota Malang melakukan operasi terhadap siswa yang bolos sekolah, Selasa (17/1). Hasilnya, tujuh orang terdiri dari siswa dan anak jalanan berhasil dirazia.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan, kebanyakan para siswa yang dirazia saat bolos sekolah berada di warnet dan tempat nongkrong lainnya. Bahkan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan Satpol PP terdapat siswa yang menyimpan video mesum di dalam ponsel miliknya.
Dandung memastikan, Satpol PP akan terus melakukan razia dua kali dalam satu pekan untuk menuntaskan fenomena anak bolos sekolah yang selama ini jadi perhatian para guru dan orang tua siswa. Hasil penyisiran yang dilakukan tim Satpol PP Kota Malang juga didasarkan atas laporan warga yang merasa resah terhadap ulah para siswa yang bolos sekolah tersebut.
"Ke depan akan terus dilakukan karena ini membantu pemerintah agar para siswa ini bisa tertib belajar," kata Dandung melalui siaran pers.
Menurutnya, langkah antisipasi Pemkot Malang itu penting dilakukan agar siswa yang bolos sekolah tidak bertemu dengan pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti pengedar narkoba dan sebagainya.
"Bagaimana jika mereka membolos lalu ketemu dengan misalnya pengedar narkoba, ini kan bahaya. Karena itu Satpol PP juga meminta bantuan masyarakat agar memberikan informasi lokasi-lokasi yang biasanya dijadikan tempat bolos para siswa," imbuhnya.