REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Hatimurti Yudhoyono meyakini progam dana bergulir Rp 50 juta per satu unit usaha yang akan dijalankannya bisa berjalan mulus. Itu tak lain karena sebelum dana tersebut diberikan kepada pelaku Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terlebih dahulu akan ada tim yang melakukan pendataan.
"Dari pendataan tersebut, kita bisa tahu berapa jenis dan jumlah UMKM yang benar-benar harus mendapatkan prioritas untuk dibantu. Tentunya bagi mereka yang paling sulit dan benar-benar membutuhkan tapi mereka punya prospek yang baik," kata Agus di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/1).
Selain itu, Agus memastikan nantinya akan ada tim yang melakukan pengawasan. Sehingga bisa meyakinkan program dana bergulir tersebut digunakan tepat sasaran dan tidak ada kebocoran di sana-sini. Pada akhirnya, pelaku usaha bisa mengembalikan dana tersebut untuk bisa digulirkan kepada pelaku usaha yang lainnya.
Agus juga menjanjikan nantinya akan ada pendampingan terhadap pelaku usaha yang mendapat bantuan dana bergulir tersebut. Pendampingan tersebut akan bekerja sama dengan asosiasi terkait seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan lain sebagainya.
"Sehingga mereka bisa melakukan pelatihan, pendampingan dan juga mentoring agar usaha kecil tadi bisa mengembangkan usahanya dengan baik," kata Agus.
Putra sulung SBY itu juga ingin meyakinkan agar dalam pengajuannya, proses dana bergulir tersebut tidak terlalu menyulitkan. Artinya, dana tersebut cukup mudah dapat dicairkan, agar bisa secepatnya digunakan oleh pelaku bisnis, untuk mengembangkan usahanya.