Rabu 18 Jan 2017 10:17 WIB

Kapolri Beri Penghargaan 87 Polisi yang Ungkap Perampokan Pulomas

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
Tersangka Perampokan yang menewaskan enam orang di Pulo Mas Ius Pane (kanan) menjalani Pra Rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara Pulo Mas, Jakarta Timur, Jumat (6/1).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tersangka Perampokan yang menewaskan enam orang di Pulo Mas Ius Pane (kanan) menjalani Pra Rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara Pulo Mas, Jakarta Timur, Jumat (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada 87 anggota polisi yang berhasil mengungkap kasus perampokan sadis di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Menurut Tito, puluhan anggotanya tersebut layak diberikan penghargaan lantaran mereka juga mendapatkan tekanan psikologis saat mengungkap kasus tersebut.

"Kenapa ini saya berikan apresiasi karena saya anggap ini satu prestasi yang luar biasa. Karena mengungkap satu kasus besar dan jadi trending topic nasional itu saya alami saat jadi reserse, itu tekanannya besar," ujar Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/1).

Pemberian penghargaan tersebut diupacarakan secara khusus di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Tito hadir sebagai inspektur upacara dalam apel pemberian penghargaan ini. "Ini pemberitaan sudah masuk nasional. Selain itu anggota dapat mengungkap kasus ini bukan hitungan minggu atau bulan, tapi dalam hitungan jam dan hari," ucap Tito dalam sambutannya.

Ia menambahkan, dirinya sebagai pimpinan Polri  memang telah menerapkan program reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) kepada jajarannya. "Ini sebagai program saya juga sebagai pemimpin Polri di mana saya akan konsisten menerapkan reward dan punishment," kata Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Sebelumnya, perampokan dan penyekapan terjadi di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Pulomas, Jakarta Timur pada 26 Desember 2017 lalu. Setidaknya 11 orang yang menginap di rumah tersebut disekap di dalam toilet yang berukuran sekitar 1,5x1,5 meter.

Enam orang pun tewas dalam peristiwa penyekapan tersebut. Kelimanya adalah Dodi, Diona Andra Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (putri ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir Dodi bernama Yanto dan Tarso. Sementara lima korban lainnya selamat, yaitu Anet (putri kedua Dodi dari mantan istri kedua) dan empat pembantu, yakni Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.

Dalam hitungan hari, kemudian empat orang pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok. Keempat pelaku tersebut yaitu Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Sinaga, dan Ridwan Sitorus alias Ius Pane. Erwin mengalami luka tembak di kedua kakinya. Sementara Ramlan tewas akibat kehabisan darah sewaktu dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement