REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Tim sensus burung dari Bencoolen Bird Watching dan Komunitas Mangrove Bengkulu mendata 10 jenis burung migran singgah di lahan basah pesisir Kota Bengkulu pada Januari 2017. "Ada 10 jenis burung air yang merupakan burung migran yang singgah di lahan basah Bengkulu," kata Koordinator Bencoolen Bird Watching, Eki Susanto di Bengkulu, Rabu (18/1).
Sensus burung yang dilakukan sejak 7 Januari tersebut bagian dari partisipasi pengamat burung Bengkulu dalam kegiatan "Asian Waterbird Census 2017". Lahan basah yang menjadi objek sensus adalah ekosistem mangrove di muara Sungai Jenggalu yang masuk dalam Taman Wisata Alam Pantai Panjang-Pulau Baai.
Jenis burung yang terdata dalam sensus tersebut masing-masing lain Kuntul Besar (Egretta alba), Cerek Pasir Mongolia (Charadrius mongolus), Trinil Bedaran (Xenus cinereus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos). Berikutnya, Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris), Kokokan Laut (Butorides striata), Dara Laut Biasa (Sterna hirundo), dan Cerek Tilil (Charadrius alexandrines).
Tim juga mendata jenis burung lain yang berada di pesisir Bengkulu yakni Elang Tiram (Pandion haliaetus) dan Elang Brontok (Nisaetus cirhatus). Eki menambahkan, sensus burung yang didukung Weatland International Indonesia itu bertujuan menentukan status populasi burung air secara global.
Sementara Koordinator Komunitas Mangrove Bengkulu, Riki Rahmansyah mengatakan ekosistem mangrove di pesisir Bengkulu turut mendukung kelestarian burung air. "Ekosistem mangrove Bengkulu turut menentukan kelangsungan hidup burung air itu terutama dalam ketersediaan pakan," katanya.