Rabu 18 Jan 2017 15:44 WIB

BNI Siapkan Skema Penyaluran KUR Pertanian

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI, Jakarta, Rabu (24/1).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI, Jakarta, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian sedang menyusun skema khusus penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian. Menanggapi hal itu PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengaku telah membicarakannya dengan Menko Perekonomian.

"Kemenko perekonomian telah membicarakan penyaluran KUR terkait sektor pertanian dengan bank-bank penyalur KUR," ujar Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo kepada Republika, Rabu, (18/1).

Ia mengatakan, bank penyalur KUR setuju penyaluran KUR pada sektor produktif, khususnya pertanian dan perkebunan. Penyaluran KUR sektor pertanian serta perkebunan sendiri diimplementasi dengan pola kemitraan atau inti plasma dengan melibatkan perusahaan maupun Badan Usaha Milik negara (BUMN) sebagai pendamping teknis sekaligus off taker atas komoditi yang dihasilkan petani.

Menurutnya, KUR sektor pertanian dapat pula ditetapkan pagu atau targetnya. "Dalam hal ini BNI telah menyiapkan pipeline penyaluran KUR di sektor di sektor hulu dan pengolahan sampai hilir," jelas Rico.

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga menyatakan setuju atas plafon KUR pertanian. Direktur Mikro dan Bisnis UKM Bank Rakyat Indonesia (BRI) Mohammad Irfan menegaskan, KUR pertanian perlu dicoba dulu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement