Rabu 18 Jan 2017 19:00 WIB

Pendidikan Toleransi Diajarkan di Pesantren

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim KH Didin Hafidhuddin, menekankan toleransi merupakan pendidikan yang akan senantiasa dipelajari santri-santri. Bahkan, pesantren-pesantren biasanya memiliki bagian khusus yang mengajarkan tolernasi di kehidupan.

"Pendidikan toleransi di pesantren-pesantren memang ada bab tersendiri, yaitu muamalah," kata Didin kepada Republika.co.id, Rabu (18/1).

Muamalah sendiri merupakan salah satu bagian dari ilmu fikih yang menjelaskan aturan-aturan Allah SWT yang mengatur secara lengkap hubungan manusia dengan manusia lain. Karenanya, umat Islam sebenarnya sudah sangat akrab dengan adanya toleransi, karena merupakan bagian dari ilmu agama.

Bahkan, lanjut Didin, Alquran sebagai kitab suci agama Islam telah secara gamblang menerangkan toleransi, salah satunya di surat Al Kafirun. Ia menerangkan, di dalam surat itu sudah tertera jelas bagaimana seorang Muslim harus menyikapi adanya perbedaan yang mungkin ada.

"Lihat Al Kafirun, sudah jelas, bagimu agamamu bagiku agamaku," ujar Didin.

Ia menambahkan, dari salah satu surat saja sudah dijelaskan bagaimana toleransi merupakan bagian dari ajaran Islam, serta menjadi sikap yang harus dimiliki setiap Muslim. Menurut Didin, itu turut menjadi indikator kedekatan toleransi dengan santri-santri secara khusus atau Muslim pada umumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement