REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON –-- Sub Divisi Bulog Cirebon menggelar operasi pasar (OP) sembako dan cabai rawit merah di Kota Cirebon, Rabu (18/1). Namun, dalam OP tersebut, cabai rawit merah kurang diminati warga meski harganya jauh lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar.
Kepala Sub Divisi Bulog Cirebon, Titov Agus S, menyebutkan, komoditas yang dijual dalam OP itu yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan cabe rawit merah. Namun, dalam OP yang telah dimulai sejak Selasa (17/1) itu, cabai rawit merah kurang diminati warga. "Warga lebih banyak membeli sembako dibandingkan cabai rawit," ujar Titov, Rabu (18/1).
Titov menjelaskan, pihaknya menyediakan 30 kg cabai rawit merah dalam OP tersebut. Namun, dari dua kali OP yang digelar pada Selasa (17/1) dan Rabu (18/1), cabai rawit merah baru terjual dua kilogram.
Cabai rawit yang dijual dalam OP tersebut dikemas dalam ukuran satu ons, dengan harga Rp 6 ribu per ons. Harga itu jauh lebih rendah dibandingkan harga di pasaran yang masih di atas Rp 100 ribu per kg.
Selain cabai rawit merah, komoditas lain yang dijual dalam OP itu harganya juga lebih murah dibandingkan pasar. Untuk beras, dijual dengan harga Rp 7.900 dan Rp 8.500 kg. Beras yang disiapkan sebanyak empat ton itu dijual dalam kemasan dua kilogram, lima kilogram dan sepuluh kilogram. Sedangkan gula pasir, dijual dengan harga Rp 12.500 per kg dan minyak goreng Rp 12 ribu per liter.
Untuk beras, selama dua hari pelaksanaan OP sudah terjual lebih dari setengah ton. Sedangkan gula rata-rata terjual 200 kg per hari.
OP sembako dan cabai rawit merah itu digelar Bulog Sub Divisi Cirebon di lima titik di Kota Cirebon yang berbeda setiap harinya. Yakni di kantor Kelurahan Drajat, kantor Kelurahan Argasunya, kantor Kelurahan Lemahwungkuk, kantor Kelurahan Kejaksan dan terakhir di kawasan olahraga Stadion Bima pada Ahad (22/1) nanti.
Salah seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Kejaksan, Nunung, mengaku lebih tertarik membeli sembako dibandigkan cabai rawit merah dalam OP yang digelar Bulog tersebut. Pasalnya, sembako merupakan bahan pokok yang harus dipenuhi setiap hari.
"Kalau cabai rawit merah kan bukan kebutuhan pokok. Tak makan cabai rawit pun tak masalah," tandas Nunung.