Kamis 19 Jan 2017 03:39 WIB

Pemancing yang Tenggelam di Pantai Seger Ditemukan Meninggal Dunia

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi tenggelam
Foto: Republika
Ilustrasi tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH – Tim gabungan Basarnas beserta Potensi SAR dan masyarakat berhasil menemukan korban yang tenggelam di Pantai Seger, Kuta, Lombok Tengah, NTB, pada Rabu (18/1). Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Dia menyampaikan, pada Selasa (17/1) malam sekitar pukul 19.00 WITA, korban berinisial AM berjenis kelamin laki-laki (40), warga Dusun Sade, Desa Rambitan Pujut, Lombok Tengah ini melakukan pemancingan di sekitar pantai Seger, Kuta, Lombok Tengah bersama rekan-rekannya. "Korban baru disadari hilang pada pagi harinya Rabu (18/01) sekitar pukul 05.00 WITA saat mereka hendak kembali, Amak Nawi, salah satu teman korban menceritakan bahwa ia hanya menemukan sandal dan joran pancing korban di tepi pantai," katanya di Mataram, Rabu (18/1).

Menyadari hal tersebut, Amak Nawi dan teman-temannya melaporkan kejadian ini ke Kadus dan Ke BPBD Lombok Tengah, selanjutnya laporan ini diteruskan ke Basarnas kantor SAR Mataram. Menindaklanjuti laporan tersebut Kantor SAR Mataram, kata Nanang, menerjunkan satu tim rescue ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

Basarnas bersama potensi SAR yang terdiri dari Pol Air Polres Lombok Tengah, BPBD Lombok Tengah, Polsek Kuta dan masyarakat setempat langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. "Pencarian dilakukan dengan menyisir pantai dan perairan pantai Seger dengan menggunakan perahu karet," lanjutnya.

Ia melanjutkan, pada pukul 17.30 WITA, jenazah korban ditemukan mengapung sekitar 100 meter ketepi dari lokasi kejadian. "Korban langsung dievakuasi dan diserahkan ke rumah duka," Nanang menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement