REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Bogor, Jawa Barat atau Lapas Paledang ikut menyukseskan program inovasi Lapas Industri dengan meluncurkan 'Pas Mart' yakni tempat pengolahan baso dan sosis.
"PAS Mart akan diresmikan 27 Januari 2017, rencananya oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yosanna Laoly," kata Kepala Lapas Paledang, Gunawan Sustrinadi, di Bogor, Rabu.
Gunawan menjelaskan, Lapas Paledang telah memilih jenis industri yang akan dikembangkan oleh warga binaan. Pemilihan Pas Mart tempat pengolahan baso dan sosis sesuai dengan arahan Kementerian Hukum dan HAM yang tahun 2016 lalu menyerahkan bantuan mesin pembuatan baso dan sosis.
Ia mengatakan, pelatihan dan pembinaan warga binaan dalam program Lapas Industri telah dilakukan. Mereka dilatih memproduksi baso dan sosis dari mesin yang disalurkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Hasil olahan baso dan sosis yang diproduksi akan dipasarkan di PAS Mart, yang terbuka untuk umum.
"Ada 11 warga binaan yang dilibatkan dalam produksi baso dan sosis ini, terdiri dari enam laki-laki dan lima perempuan. Mereka yang terlibat merupakan warga binaan yang sudah menjalankan 2/3 masa hukumannya dan telah memiliki SK bebas bersyarat," katanya.
Menurutnya, sambil menunggu waktu bebas, warga binaan yang dilibatkan dalam pengolahan baso dan sosis tersebut diberdayakan, sehingga pada saat bebas nanti memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan saat kembali ke masyarakat.
"Melalui program Lapas Industri ini, diahrapkan warga binaan mendapat bekal keterampilan untuk masa depannya setelah kembali lagi ke masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, program Lapas Industri adalah tepat untuk melaksanakan pembinaan melalui kegiatan kerja produksi. Tujuan Lapas Industri adalah mempersiapkan narapida menjadi manusia yang terampil dan mandiri serta menumbuhkan serta mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional.