REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Cina di Indonesia melaporkan perkembangan perusahaan Cina yang beroperasi di Indonesia, Rabu (18/1). Volume investasi Cina langsung ke Indonesia dilaporkan meningkat 532 persen pada setengah tahun 2016 dibanding tahun 2015. Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Cina di Indonesia, Liu Cheng mengatakan Cina terus berkomitmen jadi investor nomor satu di Indonesia.
"Kami mengharapkan hubungan perdagangan kedua negara semakin dalam dan meluas setiap tahunnya," kata Liu.
Tercatat pada awal tahun 2017, total perusahaan Cina yang terdaftar di Indonesia sebanyak 201 perusahaan. Semuanya meliputi 11 cabang kamar dagang antara lain pertambangan, PLTU, Energi bersih, moneter, transportasi rel kereta, mesin elektronik, pertanian, minyak bumi dan kimia, hidrolik dan irigasi, logistik dan konstruksi.
Cina terdaftar sebagai investor terbesar ketiga bagi Indonesia dari posisi 10 tahun sebelumnya. Meski demikian, Cina menempati peringkat nomor satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia. "Cina mungkin sebenarnya peringkat pertama investor juga karena banyak proyek yang dilakukan di Indonesia tapi oleh perusahaan Cina yang terdaftar di negara lain, seperti Singapura," kata Liu.
Cina menargetkan penggenjotan dibidang pertambangan pada tahun 2017. Sejauh ini, hampir 30 perusahaan Cina sudah berinvestasi di bidang usaha pengolahan feronikel di Indonesia. Perusahaan Cina berencana investasi lebih dari 6 miliar dolar AS dalam bidang tersebut.
"Jika investasi itu terwujud, Indonesia akan jadi negara besar dalam industri ini dan punya daya saing internasional," kata Liu.
Ia juga menyebut sejumlah proyek yang ditanam Cina di Indonesia seperti proyek Jembatan Suramadu, Bendungan Jatigede, PLTU yang memenuhi seperempat total kapasitas pembangkit listrik Indonesia, pengembangan real estate hingga proyek telekomunikasi internet.
Liu mengatakan proyek-proyek perusahaan Cina ini juga menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal. Empat perusahaan besar Cina di Indonesia, Huawei, Julong Grup, Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dan CHEC janjikan membuka 40 ribu lapangan kerja baru mulai tahun ini.
"Pihak kami akan terus meningkatkan upaya konsultasi di kedua pihak, baik ke perusahaan Cina yang ingin investasi ke Indonesia juga pada pihak Indonesia," kata Liu.
Ia berjanji perusahaan-perusahaan ini akan menaati hukum dan peraturan perdagangan yang berlaku di Indonesia.