REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pelaku penembakan kelab malam Reina, Istanbul, Abdulgadir Masharipov mengatakan ia mengubah targetnya di menit-menit terakhir untuk menghindari konfrontasi dengan keamanan. Dilansir surat kabar Turki, Rabu (18/1), pelaku berkewarganegaraan Uzbekistan itu mengaku diperintah oleh ISIS.
Masharipov mengaku awalnya diminta menyerang area sekitar alun-alun Taksim. Perintah itu datang dari Raqqa, basis kuat ISIS di Suriah. Surat kabar Hurriyet mengutip pernyataan itu dari testimoni polisi.
"Saya datang ke Taksim pada malam Tahun Baru, tapi keamanan begitu ketat. Tidak mungkin melakukan aksi itu di sana," kata Masharipov pada polisi.
Ia pun diminta mencari target baru di wilayah itu. Masharipov menyisir pinggiran sungai Bosphorus sekitar pukul 22.00 dengan taksi. Hingga akhirnya Reina dianggap cocok. Kelab malam elite itu tampak tidak dijaga ketat. Hurriyet tidak menyebut bagaimana metode mendapat informasi.
Masharipov ditangkap pada Senin di Esenyurt, pinggiran Istanbul. Seorang pria Irak dan tiga perempuan asal Afrika ikut ditahan. Polisi menggerebek enam lokasi lagi pada Rabu terkait serangan kelab malam dan menahan 27 orang.
Kantor berita Anadolu melaporkan semuanya merupakan anggota ISIS. Diantara 27 orang tersebut, 15 perempuan berasal dari Uzbekistan, Kyrgystan dan Tajikistan. Polisi juga menyita identitas dan paspor palsu mereka.