REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung yang sekaligus Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Oded M Danial menilai, yang paling krusial saat ini Pemkot Bandung harus menertibkan PKL di Cicadas dan Otista.
"Jadi, kami tahun ini konsen menertibkan kedua wilayah itu," ujar Oded, usai menerima Dokumen Laporan Satgasus Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Bandung 2016 dari sekretaris Satgasus 2016 Eric M Attauriq yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, di Balai Kota Bandung, Rabu petang (18/1).
Ode mengatakan, bila dibutuhkan untuk kebaikan Penataan PKL, Pemkot Bandung bahkan akan menyiapkan lahan. "Karena persoalannya lokasi yang sulit didapat," katanya.
Oded menilai, saat ini dengan adanya bidang tersendiri yang menanganinya maka semestinya harus lebih meningkat kinerjanya. Karena, bidangnya tersendiri berbeda dengan yang dulu maka dari mulai penataan sampai dengan promosi harus dikembangkan terus agar PKL bisa tertata. Termasuk, penegakan PKL oleh Satpol PP perlu peningkatan.
"Kolaborasi pun harus ditingkatkan, jika hal itu terjadi maka pembenahan semakin mudah," kata Oded.
Sementara menurut sekretaris Satgasus 2016, Eric M Attauriq, laporan yang diserahkannya tersebut merupakan aktivitas selama setahun yang setiap akhir tahunnya harus disampaikan kepada Wali Kota dan pimpinan DPRD. Yakni, sesuai dengan amanat Perda No 4 Tahun 2011 tentang penataan dan pembinaan PKL,
"Maka laporan itu kami serahkan kepada ketua Satgasus hari ini,” katanya.
Eric mengatakan, sesuai arahan dari ketua satgasus di awal tahun 2016, penataan PKL di beberapa titik harus terealisasi. "Alhamdulilah di tahun 2016, beberapa titik bisa di benahi, seperti PKL jalan Purnawarman dan Dalem Kaum," katanya.
Tahun ini, kata dia, targetnya adalah pembenahan PKL di Otista dan Cicadas. Dengan penyerahan dokumen ini, maka sekretaris Satgasus yang baru, sekaligus KadiskopUMKM, mempunyai target untuk menata PKL wilayah Cicadas dan Otista tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika