REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang warga, Unduk Alias Faisal (48) meninggal dunia akibat ledakan gas 12 kilogram di stasiun pengisian bahan bakar apung di atas sungai Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Kamis (19/1).
Polisi menyatakan lokasi kejadian tepatnya di Kampung Kesayangan, Kelurahan Seberang, Kabupaten Indragiri Hilir.
"Setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit, korban atas nama Anduk Alias Faisal tidak dapat diselamatkan lagi (meninggal dunia)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Arya Tejo di Pekanbaru.
Kronologisnya sekira pukul 14.30 WIB dua korban yang bernama Unduk dan Madali Alias Ujang melakukan aktivitas sehari-hari, yaitu mengelas tiang pancang yang sudah mulai hancur. Pada saat mengelas tersebut api langsung menyambar ke tabung gas elpiji 12 Kg dan langsung meledak.
Akibat kejadian tersebut korban Unduk pada saat itu langsung terpelanting ke atas dan jatuh kepalanya ke lantai. Sementara teman korban yang berada di dekat tersebut terkena puing-puing besi yang terpelanting.
"Sekira pukul 15.00 WIB kedua korban langsung dibawa ke RS Umum Daerah Tembilahan," sambungnya.
Selain Unduk yang akhirnya meninggal dunia, teman korban Madali mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat di RSUD Tembilahan. Kerugian akibat peristiwa di tempat pemiliknya Edy ditaksir lebih kurang Rp 200 juta.
Selanjutnya, kata Guntur, kasus tersebut ditangani oleh Satuan Reserse dan Kriminal Polres Inhil. Polisi sudah mendatangi Tempat Kejadian Peristiwa, membantu pemadaman dan memberikan pertolongan kepada korban, dan memasang garis polisi.
"Polisi mengamankan barang bukti tabung gas elpiji 12 Kg, selang aliran minyak bensin/solar, peralatan las yang digunakan oleh korban," ungkapnya.