REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Bencana longsor akibat tingginya curah hujan masih mengintai wilayah Kabupaten Banyumas. Akibat hujan yang terus menerus turun selama beberapa hari terakhir, dua lokasi di wilayah kabupaten tersebut mengalami longsor. Bahkan 78 warga mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan.
Lokasi yang mengalami longsor, antara lain di Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar dan Desa Piasa Kulon Kecamatan Somagede. Namun puluhan warga yang mengungsi, seluruhnya merupakan warga Desa Karangkemojing.
Longsor di desa yang termasuk daerah terjauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas ini, terjadi pada Rabu (18/1) menjelang tengah malam. Lahan yang mengalami longsor merupakan lahan perbukitan, yang di bagian bawahnya terdapat pemukiman penduduk.
Menurut perangkat Desa Karangkemojing, Arman, luas lahan yang longsor mencapai 2,7 hektare. Namun dia menyebutkan, longsoran tanah yang merosot turun tersebut tidak sampai memasuki wilayah pemukiman. ''Sebenarnya ada 31 rumah warga yang ada di sekitar kaki bukit yang longsor. Untungnya, longsoran bukit tersebut tidak sampai ke rumah-rumah warga,'' ujarnya, di Banyumas, Jumat (20/1).
Meski demikian dia menyebutkan, untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor susulan, sebanyak 78 warga yang tinggal di pemukiman tersebut diminta untuk mengungsi terutama pada malam hari dan kondisi sedang hujan. Mereka, menurut Arman, diungsikan ke rumah-rumah tetangga atau saudaranya yang lokasinya aman. ''Kita tidak memiliki tempat yang leluasa, sehingga untuk sementara warga tersebut diungsikan ke rumah-rumah warga lainnya,'' ujarnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo, menyatakan akan meminta geolog untuk meneliti kondisi lahan yang longsor tersebut. ''Kita minta agar mereka mengecek kondisi lahan yang longsor, apakah masih mungkin terjadi longsor susulan atau tidak,'' ujarnya.
Sementara longsor di Desa Piasa Kulon Kecamatan Somagede, longsor terjadi Kamis (10/1) tengah malam. Longsor tersebut menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan Desa Piasa Kulon dengan Desa Kemawi, ambles sepanjang 20 meter dan lebar 1,5 meter, dengan kedalaman 95 meter.
Akibat bencana tersebut, kendaraan roda empat yang hendak menuju Desa Kemari dari arah Desa Piasa Kulon atau sebaliknya, harus memutar dengan jarak tempuh belasan kilometer. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, masih bisa melintas melalui badan jalan yang tidak ikut longsor.