Jumat 20 Jan 2017 16:08 WIB

Pemprov Bangun Tempat Penampungan Sementara Pedagang Pasar Senen

Petugas pemadam kebakaran mengecek sisa kios yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas pemadam kebakaran mengecek sisa kios yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan segera membangun tempat penampungan sementara untuk para pedagang yang kiosnya terbakar pada Kamis (19/1). Dengan catatan proses pendinginan Pasar Senen sudah benar-benar selesai.

"Hari ini, saya lihat tadi di lokasi, petugas masih melakukan proses pendinginan. Asap masih keluar. Jadi, memang belum aman betul. Mudah-mudahan hari ini bisa dituntaskan semuanya. Jadi, selanjutnya kami bisa membangun tempat penampungan sementara. Kami akan bicara juga dengan pedagang," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).

Berdasarkan data sementara, dia mengungkapkan, ada 1.633 kios di Pasar Senen yang terbakar kemarin. "Sampai dengan saat ini, warga maupun pedagang tidak diperbolehkan untuk mendekati lokasi kebakaran di kawasan Pasar Senen karena masih berbahaya. Petugas masih bekerja," ungkap Soni.

Pada Kamis (19/1), sekitar pukul 04.20 WIB, api membakar Blok I, II dan III Pasar Senen. Petugas pemadam berjibaku selama sekitar 20 jam untuk memadamkan api yang membakar pasar. Menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Subejo pada Jumat dinihari api sudah mulai padam.

"Namun kami masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik terutama yang terlihat kepulan asap, untuk memastikan api tidak akan berkobar lagi," katanya.

Meskipun api sudah bisa dikuasai, ia mengatakan, petugas pemadam masih terus berjaga-jaga dengan menyemprotkan air ke sejumlah lokasi yang masih menimbulkan panas dan asap. Sejak kebakaran terjadi pada Kamis (19/1) pukul 04.20 WIB, menurut dia, sebanyak 70 mobil pemadam kebakaran dan 271 petugas pemadam sudah dikerahkan ke lokasi kebakaran. Subejo mengatakan petugas kesulitan memadamkan api karena blok pasar itu berisi barang-barang yang mudah terbakar seperti pakaian jadi, tekstil, barang percetakan, dan elektronik.

Pasokan air dari Kali Kwitang dan Kali Lio tersendat, ruangan-ruangan yang masih terkunci, dan banyaknya warga yang mendekati lokasi kebakaran, menurut dia, menambah kesulitan petugas dalam memadamkan api.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement