REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia menargetkan peningkatan jumlah wisatawan Indonesia dari tahun 2016. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengatakan selama ini jumlah wisatawan antara kedua negara belum seimbang.
Wisatawan Rusia ke Indonesia tahun 2016 tercatat sekitar 65 ribu orang. Sementara menurut Presiden Association of Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA), Asnawi Bahar, jumlah wisatawan Indonesia yang ke Rusia hanya sekitar 20 ribu orang.
"Ini adalah tantangan untuk menyeimbangkan jumlahnya," kata Galuzin dalam pemaparan pariwisata Rusia di Pusat Kebudayaan Rusia di Jakarta, Jumat (20/1). Menurutnya, Rusia memiliki beragam tipe pariwisata yang dikehendaki siapa saja.
Mulai dari wisata alam, kuliner, wisata halal, sejarah, urban, budaya hingga wisata perairan menggunakan //cruise//. Galuzin mengatakan Rusia memiliki potensi dan beragam rute wisata yang kaya. "Rusia adalah negara terbesar di dunia, dengan total delapan zona waktu dari barat ke timur," kata dia.
Ia menyadari bahwa potensi ini belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat Indonesia sehingga perlu upaya lebih untuk mempromosikannya.
Asnawi membenarkan, masyarakat Indonesia masih belum tahu banyak soal Rusia sehingga jumlah kunjungan ke sana masih sangat minim. Menurut data ASITA, jumlah wisatawan Indonesia yang pergi ke luar negeri pada 2016 mencapai 12 juta orang.
Sebagian besar masih menancapkan tujuannya ke Eropa, Asia dan Amerika. Menurutnya, Rusia perlu lebih banyak promosi dan menyampaikan informasi. Agar penduduk Indonesia bisa lebih paham dan tertarik dengan negeri Eurasia kaya budaya ini.
"Kunci utama pariwisata ini adalah promosi," kata Asnawi. Ia mengakui Rusia memiliki banyak sekali potensi. Biaya yang dikeluarkan untuk pergi ke sana pun tidak lebih mahal dari ke Eropa. Menurutnya, salah satu penghambat tujuan wisata ini adalah akses seperti penerbangan.
Meski demikian, ia yakin Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia akan jadi titik balik. "Jumlah wisatawan Indonesia yang pergi ke Rusia bisa bertambah sekitar 50 ribu," tambah Asnawi. Ini pun bisa jadi awalan yang baik untuk Rusia mempromosikan pariwisatanya pada penduduk Indonesia.