REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan salah satu anggota Majelis Ulama Indonesia, Istibsyaroh ke Israel dan menemui Presiden Israel Reuven Rivlin menuai kontroversi. Bahkan, kehadiran Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga itu dikecam oleh lembaga MUI dan menyebut kehadiran Istibsyaroh bukan mewakili kelembagaan MUI.
Namun pandangan berbeda dilontarkan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy. Edy menilai, kunjungan yang dilakukan Istibsyaroh sebagai kunjungan pribadi untuk wisata. Karenanya, ia tidak sependapat jika kunjungan tersebut dibesar-besarkan dan dikaitkan dengan kelembagaan MUI.
"Jangan terlalu dibesar-besarkan. Ibu Prof Istibsyaroh, saya kira karena nggak ada penugasan khusus dari MUI ke sana tidak perlu kita persoalkan, mungkin saja dia sambil kunjungan wisata," kata Lukman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/1).
Luqman sendiri mengenal Istibsyaroh berlatarbelakang peneliti dan dosen, sehingga kunjungannya tersebut bisa jadi guna kunjungan penelitian. Terkait pertemuan dengan Presiden Israel, Lukman meyakini tidak ada muatan politis sama sekali.
"Mungkin saja dia sambil kunjungan wisata kemudian ada kenal orang dekatnya presiden Israel itu aja. Karena setahu saya ada salah satu dari rombongan yang peneliti tentang Israel. Tidak ada muatan politik sama sekali dan tidak ada muatan penugasan misalnya," kata dia.
Karenanya, ia tidak sependapat jika kunjungan tersebut kemudian dibesar-besarkan mewakili kelembagaan MUI.
"Jadi dalam konteks itu menurut saya kalau konteksnya kunjungan wisata dan meneliti enggak jadi masalah," kata Wakil Ketua Komisi ll DPR RI tersebut.