REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, anggotanya yang datang ke Israel tidak mewakili lembaga. MUI dalam waktu dekat akan memanggil anggotanya untuk meminta klarifikasi dan melakukan tabayyun.
"MUI memastikan bahwa kunjungan Ibu Istibsyaroh ke Israel bukan atas nama MUI, MUI dalam waktu dekat akan memanggil beliau untuk tabayyun atas kunjungannya," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Jumat (20/1).
Ia menerangkan, kunjungan tersebut dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan pimpinan MUI. Menurutnya, Pimpinan MUI juga sangat menyesalkan kunjungan tersebut karena dinilai telah menyalahi kebijakan organisasi.
Dikatakan dia, MUI melarang semua pengurusnya untuk berkunjung ke negara zionis. Israel adalah negara agresor dan penjajah yang selama ini berbuat zalim terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan, MUI sebagai salah satu representasi umat Islam Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Negara Palestina.
"Hal tersebut sesuai dengan semangat konstitusi yakni menolak segala macam bentuk penjajahan, karena hal itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujarnya.
Sebelumnya, tersiar kabar adanya anggota MUI yang berkunjung ke Israel. Kemudian menjadi salah satu topik pembicaraan hangat. Di Israel, kunjungan tersebut menjadi sorotan sejumlah media setempat. Karenanya, MUI akan melakukan tabayyun untuk mengetahui dengan pasti maksud anggotanya pergi ke Israel.