Jumat 20 Jan 2017 20:25 WIB

Anggotanya Berkunjung ke Israel, MUI akan Minta Klarifikasi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
MUI
MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, anggotanya yang datang ke Israel tidak mewakili lembaga. MUI dalam waktu dekat akan memanggil anggotanya untuk meminta klarifikasi dan melakukan tabayyun.

"MUI memastikan bahwa kunjungan Ibu Istibsyaroh ke Israel bukan atas nama MUI, MUI dalam waktu dekat akan memanggil beliau untuk tabayyun atas kunjungannya," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Jumat (20/1).

Ia menerangkan, kunjungan tersebut dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan pimpinan MUI. Menurutnya, Pimpinan MUI juga sangat menyesalkan kunjungan tersebut karena dinilai telah menyalahi kebijakan organisasi.

Dikatakan dia, MUI melarang semua pengurusnya untuk berkunjung ke negara zionis. Israel adalah negara agresor dan penjajah yang selama ini berbuat zalim terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan, MUI sebagai salah satu representasi umat Islam Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Negara Palestina.

"Hal tersebut sesuai dengan semangat konstitusi yakni menolak segala macam bentuk penjajahan, karena hal itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujarnya.

Sebelumnya, tersiar kabar adanya anggota MUI yang berkunjung ke Israel. Kemudian menjadi salah satu topik pembicaraan hangat. Di Israel, kunjungan tersebut menjadi sorotan sejumlah media setempat. Karenanya, MUI akan melakukan tabayyun untuk mengetahui dengan pasti maksud anggotanya pergi ke Israel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement