REPUBLIKA.CO.ID, Cina masih belum puas mendatangkan bintang-bintang sepak bola dunia. Kuatnya sokongan dana yang dimiliki klub-klub negeri tirai bambu sudah banyak membuat pemain-pemain dari liga Eropa dan Amerika Selatan melakukan eksodus ke Liga Super Cina. Yang paling hangat dibicarakan baru-baru ini adalah keberhasilan dua klub Shanghai mendapatkan bintang Brasil dan Argentina.
Bintang asal Brasil Oscar tergiur melanjutkan karier di Liga Super Cina dengan bergabung ke Shanghai SIPG. Gaji pemain 26 tahun tersebut di sana sebesar Rp 6 miliar per pekan. Belum selesai Shanghai SIPG bikin heboh dengan pembelian Oscar, gebrakan dilakukan oleh saudara sekotanya Shanghai Shenhua.
Klub yang dilatih Gus Poyet tersebut mendatangkan mantan bintang Manchester United, Manchester City dan Juventus Carlos Tevez. Striker 32 tahun tersebut mengingkari komitmennya terhadap Boca Juniors karena tak kuasa menolak gaji hampir Rp 10 miliar per pekan dari Shenhua.
Berikut video penyambutan striker Shanghai Shenhua, Carlos Tevez setibanya di Cina, Kamis (19/1) (Sumber: Youtube)
Maraknya bintang-bintang sepak bola dunia meniti karier ke Cina sepertinya masih belum berhenti. Kekuatan finansial yang merata di semua klub Liga Super Cina membuat mereka terus berlomba-lomba mengincar bintang-bintang dari liga-liga top dunia seperti Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A, Bundesliga dan Ligue 1.
Tianjin Quanjian juga sudah mulai tak ketinggalan membeli pemain top. Klub yang dilatih mantan bek terbaik Italia Fabio Cannavaro mendatangkan bintang Belgia Axel Witsel pada jendela transfer musim dingin.
Dilansir dari The Nation Online, Kamis (19/1) Quanjian kini membidik sejumlah striker top Eropa. Mereka adalah yang diincar adalah Diego Costa, Karim Benzema, Edinson Cavani, dan Radamel Falcao. Striker-striker bintang ini ingin dijadikan tandem buat penyerang Brasil Luis Fabiano yang sudah sejak tahun lalu membela klub Kota Tianjin itu.
“Kami ingin membuat investasi besar lagi. Tianjin akan mendatangkan pemain bintang sebelum peraturan baru ditetapkan,” kata Pemilik Tianjin Quanjian Shu Yuhui. Selain striker-striker di atas, Tianjin punya impian yang lebih besar.
Shu Yuhi mengatakan klubnya akan memanfaatkan kedekatan dengan super agen Jorge Mendes untuk mendapatkan Cristiano Ronaldo. “Klub punya peluang mendapatkan, Costa Benzema, Cavani, Falcao. Dan kami juga membicarakan Ronaldo,” ucap Shu.
Memang pemberitaan media olahraga Eropa mengatakan bahwa Costa, Cavani, Benzema, dan Falcao mempertimbangkan untuk pindah ke Cina. Pemain-pemain ini mulai tergoda dengan gaji berlimpah di negara Tiongkok.
Tapi tak sedikit juga pemain yang tak tergoda dengan uang. Baru-baru ini Yaya Toure dan Arjen Robben terang-terangan menolak tawaran untuk menyusul Oscar dan Tevez. Toure tak tergoyahkan oleh iming-iming Rp 7 miliar per pekan dari Jiangsu Suning.
Alasannya menurut dia, pindah ke Cina merupakan penurunan karier seorang pesepak bola. Melalui agennya Dimitri Seluk, Toure disebut masih ingin berkancah di liga sepak bola tertinggi di Eropa. Walaupun di Manchester City, gaji Toure tak sebesar yang dijanjikan oleh Suning.
Robben pun sependapat dengan Seluk. Pemain sayap Bayern Muenchen ini mengatakan tak akan mengorbankan ambisi besarnya memenangkan berbagai gelar di sepak bola Eropa hanya karena uang dari Cina. “Jika pindah ke Cina, karier saya selesai. Saya menerima tawaran. Tapi itu gila. Saya masih ingin di Eropa,” ucap Robben.
Pelatih timnas Cina, Marcelo Lippi (Sumber: EPA/Rolex Dela Pena)
Aksi pembajakan pemain-pemain top oleh klub Cina bukan inisiatif dari masing-masing klub. Mengutip berita dari New York Times, klub-klub Cina memang didorong oleh pemerintah mereka untuk mendatangkan pemain ternama. Tujuannya untuk meningkatkan gairah sepak bola di negara tersebut.
Cina yang terus tumbuh menjadi negara, adidaya ingin sepak bolanya tak dianggap sebelah mata oleh negara lain. Target besar dari transfer ‘gila-gilaan’ pemain bintang ini adalah untuk merangsang kecintaan rakyat Cina terhadap sepak bola. Gunanya untuk menginspirasi anak muda Cina agar berprestasi dan punya keinginnan menjadi pemain-pemain bola kelas dunia seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Sejak 2015 lalu, pemerintah Cina ikut andil dalam memudahkan klub-klub Cina mendapatkan pemain-pemain incaran. Misalnya dengan melobi para inevstor dan mempermudah aturan pembelian pemain ke FIFA.
Presiden Cina Xi Jinping sendiri berambisi untuk memperkuat negaranya dalam urusan si kulit bundar. Ia bertekad Cina dapat menjadi negara adidaya dalam sepak bola. Dan targetnya mereka dapat menjadi juara Piala Dunia dalam 20-30 tahun ke depan. "Harapan terbesar saya untuk sepak bola Cina menjadi yang terbaik di dunia,” ujar Jinping pada 2015 lalu.