REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polrestabes Medan masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Cabang Medan mengenai jenis senjata yang digunakan ketika menembak pengusaha di Medan.
"Senjata yang digunakan menembak mati pengusaha toko olahraga dan penjual Air Soft Gun, Indra Gunawan alias Kuna (43) di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kesawan, Rabu (18/1) masih diselidiki," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, Jumat (21/1).
Proyektil yang diamankan dari lokasi kejadian, menurut dia, sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor). "Untuk masalah ini, kita tidak bisa berandai-andai. Kita serahkan saja kepada ahlinya (Labfor) agar kita mengetahuinya secara pasti," ujar Kombes Pol Sandi.
Kapolrestabes menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan itu dan sudah ada tujuh saksi yang memberikan keterangan. "Tidak tertutup kemungkinan ada saksi tambahan lainnya," kata mantan Kasatreskrim Poltabes Medan itu.
Ketika ditanyakan motif penembakan, Kombes Pol Sandi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman mengenai penyebab penembakan itu.
Sebelumnya, pengusaha toko olahraga, airsoft gun dan reparasi senjata, Indra Gunawan (43) tewas ditembak di depan tokonya Jalan Ahmad Yani Medan, Rabu (18/1) pukul 09.15 WIB.
Korban berangkat dari rumahnya di Jalan Bambu Pasar 4 Helvetia menuju tokonya di Jalan Ahmad Yani ditemani istrinya Awijah (40) dengan menaiki mobil BK 1976 yang dikemudikan supirnya Irfan.
Sesampainya di toko, korban lalu turun dari mobilnya. Begitu ke luar korban sempat dipanggil oleh penjual susu sapi murni keliling, Narajan Singh.
Dengan berjalan kaki korban lalu menghampiri penjual susu tersebut. Namun, baru beberapa meter berjalan, satu dari dua pelaku yang menunggu diatas sepeda motor di persimpangan Jalan Ahmad Yani III dengan memakai helm "full face", lalu berusaha mendahului korban.
Kemudian, pelaku menembakkan senjata api tepat di dada kanan korban dan terkapar di lokasi kejadian. Saat korban tersungkur, Awijah menjerit minta tolong, namun pelaku penembakan berusaha kabur ke arah Jalan Perdana Medan.
Sementara itu, Indra dilarikan ke Rumkit Kesdam I/ BB Kota Medan untuk pertolongan medis, namun di tengah perjalanan nyawa korban tidak dapat diselamatkan.