Sabtu 21 Jan 2017 01:05 WIB

Donald Trump Resmi Jadi Presiden AS

Rep: Novita Intan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Donald Trump diambil sumpahnya saat upacara inagurasi di Gedung Capitol, Washington DC, Jumat (20/1).
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Presiden AS Donald Trump diambil sumpahnya saat upacara inagurasi di Gedung Capitol, Washington DC, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump resmi menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Jumat (20/1). Trump melakukan pembacaan sumpah jabatan yang dipandu Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts di Gedung Capitol, Washington D.C.

"Saya, Donald John Trump, bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan teguh menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat, dan akan dengan kemampuan terbaik saya, menjaga, melindungi dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat. Tuhan, tolong saya," demikian bunyi sumpah yang diucapkan Trump.

Trump meletakkan tangan kirinya di atas dua Alkitab yang dipegang istrinya, Melania, saat membaca sumpah. Kedua Alkitab itu merupakan kitab yang digunakan Presiden AS Abraham Lincoln dan Alkitab yang dihadiahkan Ibunda Trump kepadanya pada tahun 1955.

Usai membacakan sumpah jabatan, Trump pun menyampaikan pidato pertama sebagai Presiden AS. Dalam sambutan awal, Trump akan memulihkan janji-janji warga AS, sehingga bisa menentukan arah negara adidaya ini.

"Kita, warga negara Amerika, sekarang bersama dalam upaya nasional yang hebat untuk membangun kembali negara kita bagi seluruh rakyat. Bersama kita akan menentukan arah Amerika dan seluruh dunia untuk bertahun-tahun ke depan," ucap Trump.

Sambutan kedua, Trump menekankan penyerahan kekuasaan antar satu presiden dengan presiden lainnya. "Hari ini, kita tidak hanya menyerahkan kekuasaan dari satu pihak ke yang lain tapi kita menyerahkan kekuasaan dari Washington DC dan memberikannya kembali pada Anda, rakyat," ucap Trump.

"Pada 20 Januari 2017 akan dikenang sebagai hari saat rakyat menjadi penguasa sekali lagi. Mereka yang terlupakan tidak akan lagi dilupakan. Semua orang mendengarkan kalian sekarang," ujarnya.

Tak lupa, Trump berterima kasih kepada Obama karena telah membantunya selama ini.  "Bantuan itu luar biasa, terima kasih," kata Trump.

Terakhir, Trump akan memfokuskan janjinya semasa kampanye sekaligus membuat Amerika hebat kembali. "Mulai hari ini dan selanjutnya, hanya akan menjadi Amerika yang pertama, Amerika yang pertama," ucapnya.

"Kita akan membuat Amerika kuat kembali. Kita akan membuat Amerika sejahtera kembali. Kita akan membuat Amerika bangga kembali. Dan iya, bersama, kita akan membuat Amerika hebat kembali," ungkap Trump.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement