REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Banyak yang menyangsikan keputusan Presiden Real Madrid Florentino Perez saat mengangkat Zinedine Zidane sebagai pelatih pada 4 Januari 2015. Keputusan menggantikan Rafael Benitez dengan Zidane dianggap pihak kontra sebagai perjudian.
Ada pula yang berpendapat Madrid ingin meniru jejak Barcelona. Blaugrana meraih kesuksesan besar dengan mengangkat pelatih minim pengalaman di level senior Josep 'Pep' Guardiola Sala. Bermodal menangani tim Barcelona B, Pep berhasil mempersembahkan 14 trofi bergengsi untuk Blaugrana selama empat musim masa kepelatihan.
Zidane kurang lebih sama. Dia 'hanya' sempat dua musim menjadi pelatih Real Madrid Castilla dan menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti. Tapi, Perez menilai Zidane punya kemampuan mengemban tugas berat tersebut.
Separuh terakhir musim 2015/2016 berakhir manis bagi Madrid bersama Zidane. Walau minus dua trofi domestik, La Liga dan Copa del Rey, Los Blancos mampu berjaya di pentas Eropa dengan meraih gelar juara Liga Champions.
Simpati mulai berdatangan kepada legenda sepak bola Prancis ini. Tapi pihak yang menyangsikannya belum sepenuhnya hilang. Zidane dianggap sekadar beruntung mendapatkan warisan tim super dari Benitez. Adalagi yang menyebut Zidane lebih mengandalkan kharisma, bukan taktik cemerlang seperti pelatih-pelatih yang telah mendapatkan pengakuan sebagai arsitek tim top dunia.
Zidane memilih bekerja keras tanpa memedulikan ocehan para pengkiritiknya. Hasilnya mengagumkan, Zidane mengantarkan Madrid melalui 40 laga pada semua kompetisi tanpa terkalahkan. Rinciannya, 30 kali menang dan 10 hasil imbang. Madrid-nya Zidane menumbangkan rekor 39 pertandingan tanpa terkalahkan yang dicetak Barcelona.
Sejarah itu tercipta di Stadion Ramon Sanchez Pijzuan pada Jumat (13/1) dini hari WIB. Gol Karim Benzema pada injury time menghindarkan Madrid dari kekalahan melawan Sevilla pada leg kedua babak 16 besar Copa del Rey. Hasil imbang 3-3 di Stadion Ramon Sanchez Pijzuan ini mengantarkan Madrid ke perempat final sekaligus mencatatkan rekor baru di Spanyol.
Madrid tak terkalahkan dalam 40 laga sejak dibungkam Wolfsburg 0-2 di Liga Champions musim lalu. Hebatnya, pelatih berusia 44 tahun ini tak sekadar bertumpu kepada para pemain senior dalam perjalanannya. Sejumlah pemain muda pun banyak diberikan kesempatan untuk membantu tim.