REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada pejabat bupati Kulon Progo dan masyarakat di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, agar tidak melakukan transaksi ternak sebelum ada kejelasan dari laboratorium.
"Saya sampai sekarang belum menerima hasil pemeriksaan dari laboratorium apakah kasus yang terjadi di desa itu (Purwosari, Kecamatan Girimulyo -red) benar antraks atau tidak. Meskipun demikian kami minta kepada penjabat bupati Kulon Progo agar di desa tersebut jangan terjadi transaksi ternak dulu,’’ Kata Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Sabtu (21/1).
Hasil laboratorium diperkirakan baru keluar Senin. Setelah hasil laboratorium keluar, pemerintah baru akan mengambil langkah lebih jauh.
"Sekarang saya tidak berani mengeluarkan pernyataan apakah kasus di Kulon Progo antraks atau bukan karena belum ada kepastian. Kalau saya mengatakan antraks atau bukan masyarakat nanti akan bingung," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan tidak perlu mempunyai kekhawatiran. Apalagi sekarang belum ada penularan antraks dari manusia ke manusia.
Penularan yang sering terjadi pada hewan ke hewan. Penularan pada manusia bisa terjadi bila manusia makan daging atau kulit hewan yang terkena antraks.
Baca juga, Bantul tidak Temukan Sapi Terkena Antraks.