Sabtu 21 Jan 2017 22:15 WIB

Beruang Madu di Bandung dalam Kondisi Sehat

 Sejumlah Beruang madu meminta makanan kepada para pengunjung di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (19/1).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah Beruang madu meminta makanan kepada para pengunjung di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Tony Sumampau mengatakan kondisi Kardit, yakni Beruang Madu di Kebun Binatang Bandung yang diberitakan oleh media massa luar negeri, dalam kondisi sehat.

Toni menuturkan Beruang Madu tersebut memang sempat mengidap penyakit cacingan saat diperiksa pasca-kematian Gajah Yani pada Mei 2016 namun setelah mendapat perawatan, Kardit dinyatakan sembuh tiga bulan kemudian.

"Semenjak Agustus 2016 itu boleh dikatakan sudah bersih dari penyakit parasit," ujar Tony, Sabtu (21/1).

Walaupun kondisinya sudah dinyatakan sembuh, kata dia, bobot Kardit masih terlihat kurus jika dibandingkan dengan 10 ekor koleksi beruang madu milik Kebun Binatang Bandung.

"Berat badan tak bisa menjadi acuan hewan itu sakit. Untuk melihat sehat satwa atau tidak, bukan melihat dari tubuh bobot. Apalagi dia sudah cukup tua," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan perilaku Kardit yang memakan kotorannya sendiri, menurut Tony, merupakan hal yang wajar untuk seekor satwa liar.

"Untuk beberapa spesias, jangan bilang beruang, wajar, ada yg bersifat demikian, karena dari kotoran itu masih ada manfaatnya. Ibu atau induk selalu makan kotoran anaknya, untuk satwa liar wajar," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement