REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru selesai mengikuti lomba panahan kelas eksekutif nasional, Ahad (22/1). Lomba ini diikuti 30 peserta dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat.
Dari enam seri dengan 36 anak panah yang diluncurkan, Jokowi memang tidak terlalu beruntung. Terkadang anak panah dari busurnya meleset dari target. Namun, dia juga mampu mengenai angka sempurna yakni 10 walaupun hanya sekali. Total, Jokowi berhasil mengumpulkan poin 107.
"Tadi nilainya kan 107, lebih dari 100. Dan tadi juga kena X-nya di tengah, sekali," ujar Jokowi menceritakan hasil lombanya, Ahad.
Jokowi menjelaskan, keikutsertaan dalam lomba ini sebenarnya hanya sebagai pemain penggembira. Namun, yang paling penting, keberadaan dia dalam lomba ini diharap bisa memotivasi dan mendorong semua atlet panahan baik yang masih junior hingga senior agar betul-betul menekuni kegiatan ini.
"Harus ditekuni agar prestasi kita bisa melompat lebih baik," ujarnya.
Menurut Jokowi, untuk menjadi atlet panahan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Seorang pemanah harus belajar sedari dini dan mengikuti banyak kompetisi panahan. Sebab, tidak mungkin mereka akan menjadi atlet profesional dan baik jika memulai karier ketika sudah dewasa atau berumur.
Apalagi dalam memanah, kata dia, membutuhkan konsentrasi tinggi. Konsentrasi ini harus dilatih sejak lama. Dengan konsentrasi yang baik dan target yang tepat, barulah atlet panahan bisa menjadi seorang profesional.
Di sisi lain, mantan wali kota Solo ini menyebut bahwa panahan telah menjadi hobinya sekarang. Bahkan dia telah menekuni olahraga ini sejak tujuh hingga delapan bulan yang lalu. "Ini me-refresh dan berolahraga. Latihan Sabtu-Ahad, dan ditambah lari keliling sejauh 7 km," ujarnya.