Ahad 22 Jan 2017 14:41 WIB

Pemerintah tak akan Beri Bantuan Uang Tunai Pedagang Pasar Senen

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Warga beristirahat usai mencari sisa barang yang masih bisa dimanfaatkan dari kiosnya yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga beristirahat usai mencari sisa barang yang masih bisa dimanfaatkan dari kiosnya yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wali Kota Jakarta Pusat  Mangara Partede mengatakan tidak akan ada bantuan uang tunai yang disiapkan kepada para pedagang korban kebakaran di Blok II Pasar Senen. Jika para pedagang ingin kredit dengan bunga Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Mangara mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menfasilitasinya lewat Bank DKI.

Ia juga memutuskan untuk merelokasi pedagang yang ada di Blok II Pasar Senen. Sebab bangunan tersebut masih harus dinilai dan terlihat retak-retak.  "Jadi kelihatannya sangat mengkhawatirkan, akan diperbaiki. Oleh karena itu kita putuskan semua kita relokasi kita siapkan ke blok V," kata Mangara di Bundaran HI, Ahad (22/1).

Terkait sistem pembagian kios di Blok V, Mangara menyerahkan hal tersebut kepada pihak pengelola PT Pembangunan Jaya. "Tetapi kami hanya mengawasi supaya prosesnya adil. Ukurannya 2x2 (meter) di lantai lima dan enam. Ada kemungkinan lebih kecil 1,5 x 2 (meter)," katanya.

Mangara yakin para pedagang yang menjadi korban akan tertampung seluruhnya di Blok V. "Gak mungkin tak tertampung karena semua data pedagang ada kita buatkan kios. Gak mungkin gak tertampung. Yang masalahnya tadinya dia punya tiga kios, ya dapat tetap satu kios satu," ujarnya.

Sebelumnya, Blok II Pasar Senen terbakar pada Kamis (19/1). Kebakaran Blok II Pasar Senen dimulai sekitar pukul 04.20 WIB. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement