Ahad 22 Jan 2017 17:12 WIB

Kementan Kirim 17.500 Dosis Vaksin Antraks

Rep: neni ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin anthrax pada ternak sapi. (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin anthrax pada ternak sapi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian bergerak cepat menanggapi kasus antraks di Kulon Progo. Kementan telah memberikan bantuan berupa vaksin antraks sebanyak 17.500 dosis, antibiotika sebanyak 48 botol masing-masing 100 mililiter, vitamin sebanyak 48 botol masing-masing 100 mililiter, desinfektan sebanyak empat botol masing-masing sebanyak 2,5 liter dan satu unit sprayer.

Yogyakarta Waspadai Penyebaran Anthrax

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono mengatakan adanya bantuan Vaksin dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian.  "Vaksinnya sudah kami terima. Rencananya akan dilakukan vaksinasi Februari. Karena untuk pemberian vaksin setelah pemberian antibiotik dua minggu, baru bisa dilakukan vaksinasi," kata dia kepada Republika.co.id.

Surveilens dan monitoring secara terus menerus dilakukan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates bersama Dinas Peternakan Kabupaten Kulon Progo terutama dengan meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak dari dan ke lokasi kejadian dan sekitarnya. Mulai dari penutupan lalu lintas sampai pembatasan dan pemeriksaan ternak yang akan keluar dan masuk wilayah.

Selain itu, pengambilan dan pengujian sampel oleh laboratorium BBVet Wates juga terus dilakukan secara intensif untuk memonitor cemaran kuman di lokasi dan kondisi ternak yang ada di sekitar kejadian. Koordinasi dengan Pemkab Kulon Progo juga terus dilakukan dengan melibatkan lintas instansi antara lain  Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya, terutama untuk menyusun langkah-langkah pengendalian kasus anthrax, baik untuk pengamanan terhadap masyarakat juga pengamanan pada hewan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement