REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Penantian pedagang pasar Bobotsari untuk segera bisa menempati pasar baru, sepertinya akan segera terealisasi. Bupati Purbalingga Tasdi saat menunjau pekerjaan protek pasar tersebut, menargetkan para pedagang yang saat ini masih menempati lokasi pasar darurat, bisa menempati pasar baru Bobotsari pada bulan Maret 2017.
"Sebelum Bulan Ramadhan, saya berharap para pedagang sudah bisa kembali ke bangunan pasar yang baru selesai dibangun. Dengan demikian, saat menjelang Idul Fitri, pembeli dan pedagang tidak lagi berdesak-desakan di lokasi pasar darurat," kata dia, Sabtu (21/1).
Bupati juga meminta pihak rekanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag), melakukan sejumlah pembenahan kondisi pasar sebelum pedagang dipindahkan. "Dengan demikian, saat ditempati pedagang, maka kondisi bangunan pasar sudah benar-benar dalam kondisi siap," katanya.
Berdasarkan penjelasan para pedagang, ada beberapa kekurangan yang harus segera diselesaikan pihak rekanan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Antara lain, mengenai jumlah kios yang masih kurang 64 unit. Selain itu, juga mengenai sejumlah bangunan atap yang masih bocor pada saat hujan, serta belum sempurnanya sistem drainase.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Bobotsari, Puput Adi Purnomo, menyampaikan terima kasihnya pada Pemkab Purbalingga karena pedagang sudah bisa kembali berjualan di dalam komplek pasar pada Bulan Maret 2017. "Sudah lebih dari setahun kami menempati lokasi pasar darurat yang kondisinya kurang nyaman," jelasnya.
Dia mengakui, saat ini memang masih ada sejumlah masalah dengan kondisi pasar yang belum sempurna. Antara lain mengenai jumlah kios yang masih kurang dan kekurangan-kekurangan lain. ''Kami berharap, kekurangan-kekurangan ini bisa segera diatasi,'' katanya.