Senin 23 Jan 2017 03:03 WIB

Perindo: Hary Tanoe Bisa Jembatani Hubungan Indonesia dan AS

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bersama Hary Tanoe dan istrinya Liliana Tanoe.
Foto: ABC/Hary Tanoe
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bersama Hary Tanoe dan istrinya Liliana Tanoe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Perindo menilai ketua umumnya Hary Tanoesoedibjo bisa menjembatani hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat. Ketua umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo menjadi salah satu tamu undangan dalam pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo, Ahmad Rofiq, dengan diundangnya Hary Tanoe dapat membuat hubungan Indonesia dan AS bisa lebih harmonis lagi. Hary Tanoe diharapkan dapat memberikan satu pendapat kepada pemerintah AS, bahwa Indonesia adalah mitra yang strategis serta lebih luas.

"Dengan adanya hubungan baik antara pak Hary dengan Trump yang sekarang kebetulan menjadi presiden Amerika dapat memperbaiki dan membuka lagi kerja sama-kerja sama dalam banyak aspek, dalam bidang ekonomi, dalam investasi, dan dalam pertahanan," kata Ahmad Rofiq, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Ahad (22/1).

Ahmad Rofiq juga mengakui, Hary Tanoe memiliki kepentingan politik dalam hubungan dengan Trump. Namun kepentingan itu bukan hanya personal antara Hary Tanoe dengan Trump semata, tapi lebih kepada negara dengan negara. Hal itu diharapkan membuka hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS lebih luas termasuk dalam pendidikan.