REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Batu Pulau Nusakambangan Abdul Aris mengatakan dua narapidana kasus narkotika kabur dari Lapas Batu pada Sabtu (21/1). Salah seorang dari dua napi kasus narkotika yang kabur merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka, (GAM).
"M Husein (43 tahun) merupakan mantan anggota GAM. Kami berupaya maksimal agar M Husein dan Syarjani Abdullah (40 tahun) dapat segera ditangkap kembali," katanya saat dihubungi Antara dari Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (23/11).
Ia mengatakan pihaknya bersama Polres Cilacap, Kodim 0703/Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Kopassus, dan masyarakat sekitar terus mencari dua napi yang kabur sejak Sabtu (21/1) siang. Dia menduga dua napi tersebut masih berada di Pulau Nusakambangan, belum sampai menyeberang ke daratan Cilacap karena mereka baru sekitar satu bulan menghuni Lapas Batu setelah dipindahkan dari Lapas Cirebon sehingga belum menguasai medan.
Aris mengatakan pejabat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah telah datang ke Lapas Batu. "Pejabat dari Kantor Wilayah Kemenkumham telah datang, meninjau lapangan, kemudian melakukan pemeriksaan terhadap petugas-petugas jaga," katanya.
Ia memastikan tidak ada petugas jaga yang terlibat dalam kasus kaburnya dua napi itu. Menurut dia, hal itu terjadi karena adanya keterbatasan jumlah pegawai di Lapas Batu. "Yang dijaga ada 15 titik, sedangkan jumlah petugas jaga cuma enam orang. Mereka berjaga di Blok A, B, C, dan D, ada dua sayap, ada berapa orang, belum pos atasnya ada empat," katanya. Selain itu, kata dia, di Lapas Batu juga terdapat blok baru yang ukurannya sangat besar sedangkan jumlah napi saat ini sebanyak 360 orang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Yudho Hermanto mengatakan pihaknya telah meminta keterangan terhadap sejumlah saksi terkait kaburnya dua napi kasus narkoba tersebut termasuk meneliti rekaman kamera pengintai (CCTV). "Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak lapas untuk mengetahui kronologi kejadian termasuk yang bersangkutan terakhir dibesuk oleh siapa," katanya kepada wartawan saat melaksanakan patroli di perairan sekitar Pulau Nusakambangan. Menurut dia, pihaknya juga telah memperketat sejumlah pintu masuk dan keluar Pulau Nusakambangan.