REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE—Tuan rumah Gabon tersingkir dari Piala Afrika 2017 setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan Kamerun di pertandingan terakhir Grup A, Ahad (22/1). Gabon berada di posisi ketiga mengumpulkan tiga angka hasil tiga kali imbang.
Burkina Faso menjadi pemuncak klasemen Grup A dengan mengumpulkan lima angka hasil satu kali menang dan dua kali imbang. Kamerun berada di posisi kedua dengan nilai sama namun beda selisih gol dengan Burkina Faso.
Pada laga ketiga, Gabon hampir menang dramatis pada menit akhir pertandingan. Namun, upaya pemain Gabon berhasil dipatahkan dengan brilian oleh kiper muda Kamerun, Fabrice Ondoa. Kiper cadangan klub La Liga Spanyol, Sevilla juga berhasil membuat beberapa kali penyelamatan gemilang untuk memastikan hasil imbang melawan tuan rumah.
Tercatat dua kali Ondoa membuat penyelamatan dengan menepis tendangan pemain Gabon pada babak kedua. Hasil akhir imbang tanpa gol membuat Gabon tersingkir di penyisihan grup Piala Afrika 2017. “Kami mengejar kemenangan sejak awal tapi kami tidak pernah benar-benar mendapatkan kesempatan untuk menang,” tutur pelatih Gabon, Jose Antonio Camacho, Senin (23/1).
Gabon menjadi tim tuan rumah pertama yang gagal melaju dari penyisihan grup. Tim tuan rumah yang tersingkir sejak penyisihan grup terakhir terjadi pada 1994 lalu saat Tunisia juga gagal lolos penyisihan grup sebagai tuan rumah. Camacho menilai apa yang terjadi pada tim tuan rumah sangat disesalkan.
Hasil ini membuat seluruh pendukung tim nasional Gabon tidak bisa melihat tim mereka berlaga di rumah sendiri. Padahal, Gabon diperkuat oleh striker tajam di Bundesliga Jerman, Pierre-Emerick Aubameyang. “Saya merasa kasihan pada orang-orang Gabon,” ujar Camacho.