REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung gencar mengampanyekan gerakan shalat subuh berjamaah. Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, saat ini Kota Bandung memiliki kurang lebih 4.000 masjid yang tersebar di seluruh wilayah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Pemkot, rata-rata jamaah masjid tersebut adalah lansia.

"Padahal anak muda itu mendominasi jumlah populasi Kota Bandung yang 60 persen usianya di bawah 40 tahun," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Senin (23/1).  

Menurut Emil, kondisi masjid yang jarang ada jamaah anak muda tersebut, menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Bandung untuk mengkampanyekan gerakan ini. Tujuannya, untuk meningkatkan partisipasi anak muda shalat subuh di masjid. Ini karena anak muda yang bisa shalat subuh di masjid adalah cerminan dari kekokohan mental dan spiritual.

"Kalau anak mudanya disiplin, badannya sehat-sehat karena bangun lebih pagi, dan rohaninya juga akidahnya soleh solehah, inilah negeri yang diimpikan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (23/1).

Emil mengatakan, gerakan tersebut dipilih saat waktu shalat subuh  karena waktu ini adalah yang paling sulit untuk dilakukan masyarakat. Jadi, lanjutnya, butuh upaya ekstra untuk bisa menguatkan diri sendiri melawan kemalasan.

Apalagi, kata dia, dalam syariat islam, shalat yang paling sulit itu shalat subuh. "Kalau shalat subuh bisa berjamaah di masjid bisa dilakukan, itu menandakan bahwa kekompakan warga ini masih terjaga," katanya.

Emil juga mengupayakan, kampanye shalat subuh berjamaah ini bisa menjadi peredam gejolak situasi nasional yang cenderung menghangat dan memanas. Dengan meningkatkan kegiatan yang memupuk nilai-nilai religius, Ia berharap kedamaian akan menyejukkan negeri ini. "Kita ingin mendinginkan suasana itu, mendamaikan di tempat yang paling sejuk, yaitu tempat ibadah, khususnya di masjid," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika