REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) berencana mendirikan bank wakaf ventura. Bank ini akan dikelola perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) Islam.
Wakil Ketua ICMI Priyo Budi Santoso mengatakan, keinginan untuk membentuk bank wakaf memang sudah ada sekitar tiga tahun lalu. Pembentukan bank ini ditujukan untuk memberi kemudahan masyarakat pedesaan yang sangat jarang tersentuh bantuan bank konvensional.
"Ini akan disalurkan ke masyarakat di pesantren terutama itu yah. Kemudian yang selama ini masih terpinggirkan karena persoalan ekonomi. Ini akan lebih yang membutuhkan khususnya di pedesaan, pesantren," kata Priyo usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (23/1).
Priyo menjelaskan, bank wakaf ini nantinya akan dibangun menggunakan uang rakyat melalui ormas dan pelaku usaha yang memiliki visi dan misi mengentaskan masalah kemiskinan.
Dana ini kemudian akan dikelola oleh perwakilan Ormas yang berkomitmen. Para pengelola ini tidak akan mendapatkan gaji atau devidenan sekecil apapun dari dana tersebut.
Menurut Priyo, bank ini akan bersistem hampir sama dengan perbankan syariah. Masyarakat pedesaan akan bisa mengakses dana dari Bank Wakaf lebih mudah ketimbang ketika mereka mendatangi bank konvensional. Dengan kemudahan tersebut harapannya perekonomian di pedesaan bisa tumbuh lebih baik.
Sejauh ini ICMI sudah berkoordinasi secara informal dengan sejumlah Ormas seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis, dan Ormas lain. Hasilnya, sejauh ini Ormas-ormas ini telah menunjukan minat untuk ikut serta dalam pendirian Bank Wakaf.
ICMI tinggal menunggu restu dari Pemerintah, karena izin pendirian bank ini tetap dari ranah pemerintahan. "Tanpa itu (restu Pemerintah) ga akan bisa," kata Priyo. Dia menjelaskan, Presiden Jokowi sendiri akan mengintruksikan sejumlah Kementerian yang terkait dengan pembentukan bank.