Senin 23 Jan 2017 16:13 WIB

MUI akan Pertimbangkan Kebebasan Berpendapat di Medsos

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham
KH Maruf Amin
Foto: Republika/Maman Sudiaman
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin menegaskan, pedoman bermuamalah MUI akan mempertimbangkan hak kebebasan berpendapat. Ia mengingatkan, pertimbangan itu dimaksudkan agar pedoman tidak mempersempit ruang berpendapat.

"Kebebasan menyampaikan pendapat harus dihitung, jangan sampai di satu sisi pedoman mempersempit ruang kebebasan berpendapat," kata Ma'ruf, Senin (23/1).

Ia menerangkan, pertimbangan itu turut bertujuan agar apa yang dimaksudkan MUI lewat pedoman tidak disalahpahami, apalagi disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Karenanya, pedoman yang akan dikeluarkan MUI, nantinya akan dikoordinasikan pula dengan Kemenkominfo.

Jangan sampai, kata Ma'ruf, pedoman yang hendak dibuat malah menimbulkan tuduhan-tuduhan, atau malah menimbulkan suatu kegaduhan di tengah masyarakat. Maka itu, sebelum pedoman itu dikeluarkan, MUI juga akan melakukan komunikasi dengan Kepolisian. "Polisi harus tahu, supaya jangan sampai polisi kaget ketika ada langkah-langkah sosialisasi," ujarnya.

Meski begitu, ia memastikan, pedoman bermuamalah menggunakan media sosial akan tetap dibuat Komisi Fatwa MUI, cuma akan ada sosialisasi terlebih dulu. Menurut Kiai Ma'ruf, langkah itu cuma dimaksudkan agar ada antisipasi sebeleum dikeluarkan, terkait dampak yang mungkin terjadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement