Senin 23 Jan 2017 18:06 WIB

Pedoman MUI Bermuamalah di Media Sosial Bisa Jadi Uswah Hasanah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Prof Dr HM Muhammad Amin Suma MA MM.
Foto: Dok Pribadi
Prof Dr HM Muhammad Amin Suma MA MM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Amin Suma mengingatkan, kehadiran media sosial tentu memiliki sisi baik dan buruk. Karenanya, dia menilai, MUI sangat perlu membuat semacam pedoman penggunaan media sosial.

"Setidaknya, dengan pedoman, MUI sudah memberikan suatu uswah hasanah," kata Prof Amin yang membuka pertemuan Menkominfo dan MUI, Senin (23/1).

Amin mengungkapkan, selama ini, sudah banyak permintaan kepada MUI untuk membuat pedoman dalam menggunakan media sosial, mengingat banyak disalahgunakan sebagian orang. Karena itu, kehadiran MUI untuk memberikan pedoman setidaknya akan menjadi panutan orang-orang, terutama ummat Islam saat bermedia sosial.

Menurut Amin, pedoman yang dikeluarkan MUI nanti bisa jadi membuat media sosial tidak sekadar wadah silaturahim, tapi juga bermanfaat bagi banyak orang. Ummat Islam, akan memiliki suatu panduan etika bersilaturahim, etika bermuamalah, agar apa yang dilakukan tidak menciderai budaya bangsa. "Maka itu, secara subtansi kita akan cari mutualisme nilai-nilai agama dan budaya bangsa," ujarnya.

Meski begitu, dia mengakui, pedoman bermuamalah di media sosial yang nanti akan dikeluarkan MUI, tidak akan bisa mengawal secara penuh media sosial. Pasalnya, seperti yang sudah disebutkan di awal, kata Amin, setidaknya itu jadi panutan umat Islam seperti apa seharusnya saat menggunakan media sosial.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement