REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diduga terlibat kasus suap pengadaan mesin pesawat.
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, bakal menyerahkan sepenuhnya masalah itu kepada KPK dan penegak hukum. Menurutnya, temuan KPK nanti akan menjadi panduannya dalam mengawasi sistem penerbangan di Indonesia lebih ketat.
"Saya menghargai apa yang dilakukan KPK dan menjunjung tinggi temuan yang menjadi suatu panduan," ujarnya saat ditemui di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin, (23/1). Ia menambahkan, akan memberi kesempatan bagi penegak hukum untuk menyelidiki lebih lanjut kasus itu.
Sebelumny, KPK menetapkan Emirsyah sebagai penerima suap. Kemudian KPK menetapkan beneficial owner Connaught International Pte Ltd Soetikno Soedarjo sebagai pemberi suap.
Kasus tersebut berhubungan dengan pembelian pesawat dan mesin pesawat Rolls-Royce beberapa tahun lalu. Kasus ini terungkap hasil kerjasama antara KPK dan Serious Fraud Office (SFO) dari Inggris, dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) asal Singapura.