Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait kasus penyelundupan senjata di Sudan di Kantor Puspen Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/1).
Kapuspen TNI Wuryanto mengatakan, berita terkait penangkapan anggota misi perdamaian Unamid (United Nations Missions in Darfur) yang mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi saat akan kembali ke Indonesia di Bandara Al Fashir Sudan adalah tidak benar, dan sampai saat ini masih melaksanakan tugas di Sudan hingga akhir Maret 2017.
Advertisement