REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Rikwanto mengatakan pihaknya masih mendalami informasi adanya anggota misi perdamaian gabungan Uni Afrika (Unamid) yang ditangkap karena menyelundupkan senjata api.
The Sudanese Media Center memberitakan adanya anggota Unamid asal Indonesia yang ditangkap di Bandara al-Fashir pada 20 Januari karena menyelundupan 29 senjata Kalashnikov, enam senapan GM3 dan 61 jenis pistol serta amunisi.
"Kami sedang dalami, kami sedang telaah informasinya karena di luar negeri. Itu kan beredar dari medsos di sana juga, atau informasi dari media di sana," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/1).
Rikwanto enggan memberikan memberikan keterangan lebih lanjut perihal kabar tersebut. Bahkan saat ditanyakan perihal sanksi bagi anggota jika hal tersebut benar terjadi, dia enggan menjawab. "Jangan kalau-kalau. Kami dalami dulu aja," ujarnya.
Sebelumnya Ses National Central Berau (NCB) Interpol Brigjen Naufal Yahya mengatakan kepemilikan senjata tersebut tidak bertuan. Tidak diketahui bagaimana bisa senjata tersebut masuk bersama barang-barang milik kontingen Indonesia.
"Senjata itu engga tahu juga milik siapa. Bareng sama punya kontingen kita. Makanya kami akan cek dulu, kita juga mau menurunkan tim ke sana," jelas Naufal saat dihubungi di Jakarta.