REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rosulena Hia (12 tahun) dan MR (7), tewas akibat terseret ombak ketika berenang di kawasan wisata Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat pada Senin sekitar 16.30 WIB. "Saya awalnya melihat ada empat orang anak yang sedang berenang di lokasi tersebut, beberapa saat kemudian dua anak terlihat seperti terseret ombak," kata salah seorang petugas parkir Musrianto (45 tahun).
Sebagian warga langsung menuju lokasi berusaha mencari anak yang sempat tenggelam, lalu menghilang. "Kami berusaha mencari korban dan meminta bantuan dari tim Basarnas dan Padang Baywacth untuk mencarinya," katanya.
Kapolsek Padang Barat Kompol Syahrul Chan mengatakan, kedua jasad anak tersebut ditemukan setelah warga dan tim melakukan pencarian beberapa jam kemudian. Jasad pertama adalah MR. Ia ditemukan oleh warga sekitar 50 meter dari bibir pantai, sedangkan Rosulena, 200 meter dari bibir pantai.
Masyarakat kesulitan melakukan pencarian karena terkendala akan sarana dan prasarana berupa alat pelampung.
"Hampir dua jam kami melakukan pencarian terhadap korban, ketika sudah bertemu langsung kami bawa ke rumah sakit," katanya.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Polda Sumbar dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Namun keduanya sudah tidak bernyawa.
Adik korban yang ikut ke lokasi R (9) mengatakan, dirinya sudah melarang kakaknya untuk berenang di pantai. Namun kakaknya bersikeras untuk mandi. "Saya ikut ke tempat mandi namun saya tidak ikut berenang," katanya. Menurut dia, dia dan kakaknya sudah sering berenang di pantai.
Ia mengatakan, kakaknya sedang berenang bersama dua orang temannya RD (8) dan MR. Sementara dirinya tidak ikut berenang pada sore itu.
Ibu korban Rosulena, Aslia Daili (43) tidak menyangka anak ketiganya meninggal akibat berenang di pantai. Sebelum meninggal dunia karena tenggelam, Rosulena sempat mengeluh sakit perut dan sesak nafas kepada ibunya.