REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali menargetkan program Bedah Rumah dalam upaya pengentasan kemiskinan selesai tahun ini. Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan pemerintah provinsi telah menyelesaikan 10.468 unit bedah rumah yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota.
Program ini juga bersinergi dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebanyak 1.273 unit. Total jumlah rumah bagi keluarga kurang mampu yang berhasil dipugar dan dibangun adalah 22.164 unit. "Jumlah tersebut sudah melampaui target awal sebanyak 20 ribu unit bedah rumah," kata Mahendra Putra, Senin (23/1).
Alasan pemerintah provinsi masih terus melakukan pembangunan bedah rumah karena data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan masih ada 1.682 rumah tak layak huni yang masih membutuhkan perbaikan. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika berencana untuk menyelesaikannya hingga akhir tahun ini.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) diminta membantu untuk memberikan data lengkap terkait keluarga kurang mampu yang masih membutuhkan bantuan bedah rumah, berdasarkan alamat dan nama rumah tangga sasaran (RTS). Pemerintah Provinsi Bali juga akan melakukan validasi data dengan menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk turun ke lapangan.
Pastika mencontohkan, data BPS menunjukkan ada 414 KK dengan rumah tak layak huni di Bangli, namun setelah diverifikasi hanya ada 293 unit rumah tak layak huni yang perlu diberi bantuan bedah rumah. Verifikasi ini diharapkan selesai maksimal Mei 2017. "Bupati sesekali bisa menginap di KK miskin bersama OPD untuk mengetahui permasalahan rakyat sebenarnya," kata Pastika dalam kunjungannya ke Bangli.
Pemerintah Provinsi Bali tahun ini mengalokasikan anggaran untuk membiayai 1.100 unit bedah rumah. Sebanyak seribu unit diperuntukkan untuk RTS berdasarkan data BPS, sementara 100 unit untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kabupaten terbanyak yang menerima bantuan bedah rumah adalah Karangasem (6.455 unit), disusul Buleleng (5.983 unit), Jembrana (2.775 unit), dan Tabanan (2.206 unit). Wilayah berikutnya yang menerima bantuan adalah Bangli (1.906 unit), Klungkung (1.394 unit), Gianyar (1.159 unit), Badung (338 unit), dan Denpasar (48 unit).