REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Banjir bandang yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan pada Ahad (22/1) lalu, menimbulkan kerugian materi yang tak sedikit. Bantuan pun terus mengalir dari berbagai pihak, Senin (23/1).
Adapun tujuh desa itu, yakni Desa Citenjo, Sindangjawa, Cipondok, Sukaharja, Cibibgbin, Dukuhbadag dan Ciangir. Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Cijangkelok itu terjadi setelah hujan turun dengan intensitas tinggi selama dua jam.
Berdasarkan Laporan Kaji Cepat BPBD Kuningan, Senin (23/1) pukul 17.00 WIB, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 5.880 jiwa atau 2.232 kepala keluarga (KK). Sedangkan jumlah rumah milik warga yang terdampak banjir sementara ini tercatat ada 770 unit. Diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan karena masih ada desa yang belum terdata jumlah rumah yang terdampaknya.
Selain rumah, banjir berarus deras tersebut juga menghanyutkan sedikitnya 584 ekor hewan ternak peliharaan warga. Seperti misalnya, kambing dan unggas. Ada pula sawah seluas 97 hektare dan kolam ikan 1,5 hektare. Ditambah lagi dua buah sekolah.
"Untuk korban meninggal nihil, korban luka belum terdata," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin.
Agus mengungkapkan, pihaknya telah mendirikan posko utama lapangan di Balai Desa Cibingbin. Bantuan pun terus mengalir ke posko tersebut. Tercatat ada 18 lembaga/organisasi yang menyalurkan bantuan mereka.
Banjir bandang tersebut telah surut pada Ahad (22/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, surutnya banjir meninggalkan endapan lumpur dan sampah. Warga pun sibuk membersihkan rumah dan lingkungan sekitar mereka.