REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan pentingnya menjaga suasana kondusif di tengah sutuasi keumatan dan kebangsaan yang cukup kompleks belakangan ini. Ia menilai, demi menjaga masa depan bangsa, maka seluruh komponen rakyat harus mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok.
Haedar berpendapat ada beberapa isu rumit yang saat ini tengah dihadapi Indonesia. "Isu kebinekaan, radikalisme, terorisme, intoleransi, dan sejenisnya, yang satu sama lain memiliki persepsi sendiri dan keadaannya tumbuh karena banyak faktor," ungkapnya seperti dilaporkan situs Suara Muhammadiyah, Senin (23/1).
Tak hanya itu, isu-isu lainnya, kata Haedar, seperti kesenjangan sosial dan ekonomi, tenaga kerja asing ilegal, kenaikan harga kebutuhan pokok, dan lain-lain, membuat situasi semakin rumit dan sensitif. Ia menilai, untuk mengurai dan menyelesaikan seluruh persoalan tersebut, penting untuk melibatkan segenap komponen bangsa.
"Bangsa ini terlalu berat bila ditanggung (oleh) satu atau dua pihak. Bangsa ini juga tidak bisa dipertaruhkan oleh kepentingan dan pikiran jangka pendek," ujar Haedar.
Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh elemen rakyat dan bangsa untuk bisa rehat dari situasi yang rumit, guna memikirkan jalan bersama demi keselamatan dan masa depan Indonesia. Haedar berpendapat kondisi sosial yang penuh pertentangan akhir-akhir ini meniadi tanggung jawab bagi organisasi Islam moderat seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).
"Muhammadiyah akan berusaha maksimal untuk ikut menyelesaikan masalah keumatan dan kebangsaan yang rumit dan kompleks ini," tuturnya.